EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan terdapat penurunan nilai impor nonmigas pada April 2022 dari periode Maret. Penurunan impor tersebut terjadi di seluruh golongan barang.
Kepala BPS, Margo Yuwono, menyampaikan, total nilai impor sepanjang April 2022 mencapai 19,76 miliar dolar AS. Nilai itu turun 10,01 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 21,96 miliar dolar AS.
Khusus impor nonmigas, nilainya mencapai 15,95 miliar dolar AS, anjlok 13,65 persen dari bulan sebelumnya yang sebesar 18,47 miliar dolar AS.
Tercatat, nilai impor barang konsumsi sebesar 1,7 miliar dolar AS, turun 6,4 persen. Adapun impor bahan baku/penolong dan barang modal masing-masing 15,54 miliar dolar AS dan 2,52 miliar dolar AS. Kedua golongan itu mengalami penurunan masing-masing 8,68 persen dan 19,34 persen.
"Penurunan impor barang konsumsi disebabkan oleh menurunnnya impor produk farmasi HS 30 serta gula dan kembang gula HS 17," kata Margo dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/5/2022).
Lebih lanjut, penurunan impor bahan baku terutama disebabkan oleh turunnya impor besi dan baja HS 27 serta logam dan perak HS 26.
Adapun, untuk barang modal, komoditas yang menyebabkan turunnya nilai impor yakni mesin peralatan mekanis HS 84 serta kapal perahu dan struktur terapung HS 89.
"Meskipun nilai impor non migas kita mengalami penurunan dibandingkan bulan Maret, tapi jika dibandingkan April tahun 2022 masih menunjukkan adanya peningkatan," katanya.
BPS mencatat, total impor non migas April 2022 sebesar 15,95 miliar dolar AS tercatat masih tumbuh 12,47 persen dari bulan yang sama tahun lalu. Menurut golongan barang, impor konsumsi naik 4,21 persen, impor bahan baku penolong meningkat 25,51 persen, serta impor barang modal masih tumbuh 15,16 persen.
Sementara itu, dari keseluruhan impor non migas bulan April 2022, Margo menyampaikan, sebanyak 78,62 persen nilai impor disumbang dari impor golongan bahan baku penolong yang berguna bagi kegiatan industri untuk kegiatan produksi barang.