EKBIS.CO, KUDUS--Harga jual kedelai impor di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengalami fluktuasi setelah sebelumnya sempat turun menjadi Rp11.800 per kilogram, kini naik lagi menjadi Rp11.950/kg."Sejak dua pekan terakhir, harga jualnya memang berfluktuasi yang dimungkinkan karena faktor situasi global saat ini," kata Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma'ruf, Selasa (17/5/2022).
Jika sebelumnya memang pernah mencapai Rp12.000/kg pada pertengahan Maret 2022, kemudian sempat turun. Sedangkan pekan ini harganya sempat turun dari sebelumnya Rp11.950/kg, kemudian turun lagi menjadi Rp11.900 dan turun lagi menjadi Rp11.800/kg. Akan tetapi, per hari ini (17/5) kembali naik menjadi Rp11.950/kg.
Untuk stok kedelai impor di gudang, sangat minim karena hanya 10 ton, sedangkan permintaan penambahan stok hingga kini belum sampai di gudang.Terkait stok yang minim, salah satunya karena faktor libur Lebaran yang cukup panjang, sehingga tidak berani memperbanyak stok.
Namun, setelah liburan permintaan ternyata tetap normal berkisar 15-20 ton per harinya."Kami sudah mengajukan permintaan kedelai impor dari Semarang, namun belum sampai di Kudus. Stok kedelai dipastikan tersedia aman," ujarnya.
Saat ini juga tersedia kedelai lokal dari Lamongan, namun harga jualnya juga cukup tinggi karena mencapai Rp10.800/kg.Karena pasokannya tidak bisa stabil dan kualitasnya juga kalah dengan kedelai impor, untuk sementara ini Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus belum berani membeli.
Jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Kudus sendiri diperkirakan mencapai 300-an pengusaha yang tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Kota, Jekulo, Kaliwungu, Dawe, Bae, Gebog, Undaan, Mejobo dan Jati.