Rabu 18 May 2022 21:02 WIB

Erick: BUMN Harus Kembali ke Khittah Sebagai Perusahaan yang Sehat dan Berdaya Saing

BUMN itu sebuah institusi yang bisa mendobrak ketika tidak ada keseimbangan pasar

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Erick Thohir saat memberikan pembekalan peserta rekrutmen bersama BUMN 2022 bertajuk
Foto: Kementerian BUMN
Erick Thohir saat memberikan pembekalan peserta rekrutmen bersama BUMN 2022 bertajuk

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir begitu kagum dengan semangat generasi muda yang ingin bergabung dengan BUMN. Semangat tersebut menjadi dasar dalam menjaga tren positif BUMN saat ini dan masa yang akan datang.

Erick meminta generasi muda untuk tidak galau dalam menatap masa depan. Indonesia, ucap Erick, mampu memutarbalikkan pandangan miring dan keluar dari pandemi Covid-19 dengan menjadi salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi di dunia dengan lima persen.

Baca Juga

"Ini salah satu tertinggi di dunia, AS kalah, Cina kalau, Eropa kalah. Artinya, kalau kita mau, kita bisa. Kenapa tidak perlu galau? sampai 2045, ekonomi kita akan terus tumbuh dan menjadi empat besar dunia secara ekonomi. Oleh karena itu, kita perlu superhero baru dan juara-juara baru," ujar Erick saat memberikan pembekalan

peserta rekrutmen bersama BUMN 2022 bertajuk "Berkarya untuk Indonesia" di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (18/5/2022).

Erick menyadari, dia dan para pemimpin lain di BUMN tentu memiliki keterbatasan dari segi waktu dan usia. Keberlanjutan kepemimpinan menjadi hal yang penting dalam meneruskan tongkat estafet di BUMN. Erick berpesan kepada generasi muda untuk menjaga dua fokus utama BUMN yakni sebagai agen pembangunan dan penyeimbang pasar.

"BUMN itu sebuah institusi yang bisa mendobrak ketika tidak ada keseimbangan pasar, contoh harga masker saat awal covid, saat ada bencana, dan kita juga mendorong program yang benar-benar bisa dirasakan masyarakat," ucapnya.

Tak hanya itu, Erick mengatakan CSR BUMN pun saat ini punya hanya fokus pada tiga hal yaitu pendidikan, lingkungan hidup, dan UMKM. Dari segi korporasi, Erick terus menekankan program BUMN harus berdampak pada penciptaan lapangan kerja. Hal ini terbukti dengan bertumbuhnya 7,1 juta nasabah PNM Mekaar selama pandemi covid-19 sehingga total nasabah Mekaar telah mencapai 12,7 juta orang dan ditargetkan terus meningkat hingga 14 juta nasabah.

"Semua program-program ini bisa terjadi kalau BUMN sehat, tidak mungkin ini terjadi kalau BUMN-nya bangkrut. Karena itu, penting sekali BUMN harus kembali ke khittah, menjadi perusahan yang sehat dan mampu bersaing tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia," lanjut Erick.

Erick menyampaikan transformasi BUMN juga bertujuan untuk mengembalikan kekayaan sumber daya alam (SDA) dan market besar untuk pertumbuhan dan kesejahteraan bangsa. Erick menyebut selama ini SDA dan market besar Indonesia hanya menjadi sumber untuk pertumbuhan dan pembukaan lapangan kerja bangsa lain.

"Populasi kita besar, anak muda pasti mainnya gim tapi gimnya tidak ada buatan kita. Artinya ekonomi diambil, uang diambil, untuk pertumbuhan ekonomi mereka, yang salah kita atau mereka, yang salah kita," ungkap Erick, seperti dalam siaran persnya.

Erick menaruh harapan besar terhadap generasi muda untuk melanjutkan kesuksesan transformasi di BUMN. Erick menyampaikan, pendapatan konsolidasian BUMN pada 2021 tercatat mencapai Rp 1.983 triliun atau setara 99 persen atas realisasi pendapatan negara 2021. Sementara kontribusi BUMN melalui dividen, pajak, dan PNBP pada 2021 mencapai Rp 371 triliun, serta total aset BUMN pada 2021 sebesar Rp 8.998 triliun atau setara 53 persen atas PDB Indonesia 2021.

"Laba bersih BUMN pada 2021 itu Rp 90 triliun, naik 600 persen dibandingkan 2020. Ini kerja keras direksi dan komisaris yang saya harapkan juga ini calon pemimpin ke depan harus menjaga ini. Saya selalu menekankan, saya bukan menteri kebijakan, tapi saya menteri korporasi, artinya ada tanggung jawab kita harus baik bukunya, keuntungan akan kita kembalikan kepada negara dalam melakukan program untuk rakyat," kata Erick menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement