EKBIS.CO, JAKARTA -- Demi menekan laju inflasi yang disebabkan permintaan tinggi akan minyak goreng, Kementerian BUMN melalui Holding Pangan atau ID Food Group yang baru dibentuk Erick Thohir awal tahun lalu lekas mendistribusikan minyak goreng curah dengan harga Rp 14 ribu per liter ke 5 ribu titik lokasi se-Indonesia.
Isu soal harga minyak goreng yang masih belum juga menemukan batas wajarnya di kitaran Harga Eceran Tertinggi (HET), membuat pemerintah menunjuk Kementerian BUMN melakukan intervensi pasar. Sebelum lebaran, harga minyak goreng curah masih di atas HET yaitu Rp 20 ribu per liter.
Pendistribusian itu didasarkan pada kebutuhan masyarakat pada minyak goreng curah. Data dari Kementerian Perdagangan sebanyak 70 persen minyak goreng yang beredar dan digunakan oleh masyarakat dan Industri memang berasal dari minyak goreng curah, sisanya 30 persen adalah kemasan yang disalurkan di toko retail modern.
Atas dasar itulah pemerintah menugaskan Holding Pangan BUMN untum segera melakukan intervensi pasar. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, rencana itu telah disampaikan beberapa kali dalam rapat koordinasi terbatas di Istana Negara.
Erick Thohir mengaku tidak bisa mengelak akan tugas yang diberikan, selaku BUMN tidak bisa menolak saat negara membutuhkan partisipasi."Kalau tanggungjawab itu diserahkan, kita harus melaksanakannya," kata Erick setelah rapat terbatas digelar di Istana Bogor.
Tidak menunggu lama, Erick lantas mengutus Wakil Menteri BUMN I Pahala N Mansury guna meninjau ketersediaan stok dan harga minyak goreng di pasar tradisional, Pasar Rebo, Jakarta Timur pada 15 Mei 2022.
Di tengah tinjauannya, Wamen Pahala mengatakan kick off penyaluran minyak goreng merupakan kolaborasi antara Holding Pangan BUMN, Kemendag, dan pihak swasta yang terdiri atas pedagang dan agen di pasar-pasar tradisional.
Pendistribusian itu akan dilaksanakan bersama anak usahanya di sektor Perdagangan yakni PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Rajawali Nusindo. Menurut Pahala, BUMN akan menggandeng pengusaha kecil, maupun pengecer dalam mendistribusikan minyak goreng agar kebutuhan masyarakat terpenuhi.
"Tidak hanya pedagang maupun pengusaha skala besar, para pengecer atau warung - warung bahkan usaha mikro kecil pun, bisa menjadi mitra BUMN dalam pendistribusian minyak goreng. Jadi, dari peran para pengecer minyak goreng yang menjadi kepanjangan BUMN pangan dalam penyediaan pasokan minyak goreng," tutur Wamen Pahala.
Kementerian menargetkan ID Food agar melakukan distribusi kepada sedikitnya 40 juta masyarakat miskin di seluruh Indonesia. Selain itu, BUMN Pangan ID Food Group juga diharapkan dapat menyiapkan aplikasi platform khusus pengembangan dari aplikasi Warung Pangan yang dikelolanya.
Hal itu dilakukan untuk memastikan pendistribusian minyak goreng secara online, serta monitoring keterjangkauan harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter sampai ke tingkat konsumen ataupun masyarakat.
Untuk targetnya sendiri, minyak goreng curah ini direncanakan akan terdistribusi ke 5 ribu titik lokasi pasar tradisional hingga akhir bulan Mei.
Erick mengatakan BUMN akan terus berupaya mempermudah akses minyak goreng murah bagi masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. Hal ini membuktikan kalau BUMN selalu hadir di tengah-tengah kebutuhan rakyatnya.
Adapun wilayah cakupan distribusi yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, NTB, Kalimantan dan Sulawesi.