EKBIS.CO, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengevaluasi angkutan Lebaran Idul Fitri 2022. Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin mengatakan, sejak diimplementasikan Ferizy per 1 Mei 2020 hingga saat ini, ASDP secara berlanjut melakukan improvement dan penyempurnaan terhadap Er-ticketing system Ferizy sesuai dengan kebutuhan konsumen.
"Adanya informasi yang menyampaikan bahwa aplikasi Ferizy sering mengalami gangguan, saat ini dapat kami sampaikan bahwa aplikasi berjalan secara normal," kata Shelvy dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (22/5/2022).
Dia menuturkan, pada periode Angkutan Lebaran tahun ini terdapat satu kali kejadian menonjol. Pada 28 April 2022 terjadi perlambatan kinerja sistem pemesanan tiket online Ferizy karena adanya lonjakan jumlah akses.
"Peningkatan jumlah akses pada aplikasi Ferizy mencapai di atas 10 kali lipat lebih besar dari beban normal," tutur Shelvy.
Namun, kata dia, kala itu ASDP bersama mitra pengembang, yakni PT Telkom segera melakukan penanganan atau tindakan perbaikan pada kesempatan pertama. Selain itu, dari sisi operasional juga secara langsung menggunakan prosedur contingency plan sehingga aktivitas operasional dan pelayanan pelabuhan penyeberangan tetap dapat berjalan.
Shelvy menjelaskan, selama pelaksanaan posko angkutan Lebaran Tahun 2022, ASDP bersama mitra pengembang telah melakukan mitigasi potensi gangguan dengan penguatan kapasitas infrastruktur sistem Ferizy. Dengan begitu sistem mampu menangani beban hingga lima kali lipat lebih besar dari beban normal dan peningkatan kemampuan monitoring sistem dan kecepatan penanganan masalah dengan penambahan 45 orang technical support.
"Kami mengimbau, apabila pengguna jasa menemukan kendala atau gangguan saat menggunakan aplikasi Ferizy dapat segera menghubungi Contact Center ASDP untuk menyampaikan kendala atau gangguan dimaksud agar dapat ditindaklanjuti dengan segera oleh Tim Support Monitoring E-Ticketing System yang bertugas jaga selama 24 jam dalam sepekan," jelas Shelvy.
Shelvy menambahkan, ASDP juga menerapkan pengaturan arus kendaraan masuk pelabuhan melalui kebijakan Port Capacity Management (PCM) yang terintegrasi dengan sistem pertiketan digital Ferizy. PCM membantu menyeimbangkan antara supply (kapasitas kapal) dan demand (arus penumpang) yang dapat mengantisipasi antrean panjang.