EKBIS.CO, JAKARTA-- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berupaya proaktif mencari sumber pertumbuhan ekonomi berbasis kearifan lokal demi mendorong pertumbuhan ekonomi dari segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Bersama Kementerian Desa PDTT, UGM dan Bumdes dalam framework kolaborasi pentahelix, BNI berkontribusi dalam proyek pengembangan investasi dan usaha BUMDes berbasis kearifan lokal.
Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan inisiatif ini sebagai terobosan transformasi dalam pengembangan ekonomi desa. Melalui kemajuan teknologi dan informasi, menurutnya banyak sekali kegiatan desa yang dapat dilakukan secara digital mulai dari pendampingan dan pembinaan usaha desa, penjualan produk-produk hasil UMKM secara virtual berbasis Metaverse, hingga Pariwara Wisata secara Virtual.
"Kami mengapresiasi dan mendukung penuh inisiatif pengembangan ekonomi dan investasi untuk usaha produktif berbasis digital melalui BUMDes, Balkondes, dan pengembangan Galeri Ekonomi dan Investasi Desa (GEID) yang digagas oleh Kementerian Desa PDTT ini," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (23/5/2022).
Dia berharap agenda ini dapat mendukung ekonomi produktif yang mampu mendorong peningkatan taraf hidup sekaligus memperkaya ekonomi berbasis kearifan lokal Indonesia. BNI hadir semakin dekat kepada Nasabah, melalui berbagai solusi keuangan berbasis ekosistem yang terintegrasi sehingga memudahkan Nasabah mengakses beragam fitur layanan transaksi digital.
BNI memiliki lebih dari 1.800 outlet, sekitar 16.000 jaringan ATM, serta jaringan BNI Agen46 yang berjumlah lebih dari 158.000 agen yang tersebar sampai pelosok negeri. Selain itu, hadir dalam ekosistem pemerintahan, kesehatan, pendidikan, pariwisata, UMKM, pertanian dan lainnya.
"Kami harap semua solusi ini dapat membantu segenap masyarakat dan UMKM sehingga lebih mudah mengakses layanan perbankan mulai transfer, penarikan tunai tanpa kartu, transaksi dan top up e-wallet, QRIS, pembukaan rekening digital, dan lain-lain. Terutama masyarakat di pedesaan," katanya.
BNI juga secara aktif menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat baik melalui skema kredit program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan plafon Rp 500 juta, serta skema kredit komersial yang sesuai dengan kebutuhan dan tahapan perkembangan bisnis UMKM.
Bank pelat merah ini juga fokus dalam mendorong UMKM agar naik kelas. Salah satu program utamanya adalah BNI Xpora. Melalui Xpora ini, BNI mengangkat tiga value preposition agar UMKM naik kelas, yaitu Go Productive, Go Digital, dan Go Global. "BNI melakukan pendampingan sampai dengan business matching untuk meningkatkan produktifitas, kualitas, dan daya saing UMKM Lokal tersebut secara simultan," imbuhnya.