Senin 23 May 2022 20:24 WIB

Komisi IV Apresiasi Langkah Cepat Kementan Tangani Wabah PMK

Kementan sudah menemukan serotipe yang sama dengan virus yang ada pada PMK.

Red: Gita Amanda
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Hermanto mengapresiasi langkah cepat jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menangani wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). (ilustrasi)
Foto: istimewa
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Hermanto mengapresiasi langkah cepat jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menangani wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Hermanto mengapresiasi langkah cepat jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menangani wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mengancam kesehatan hewan di seluruh Indonesia.

Meski demikian, Hermanto meminta pemerintah mempercepat proses vaksinasi secara massal sehingga peternak dan masyarakat merasa aman dalam mengonsumsi daging, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha mendatang.

Baca Juga

"Saya mengapresiasi Pak Menteri bersama jajaran dalam waktu cepat bisa melakukan langkah-langkah konkrit dari Aceh, Jawa Timur sampai Indonesia bagian timur. Tapi saya juga minta agar proses vaksin dipercepat. Kasihan para peternak dalam menghadapi Idul Adha," katanya.

Anggota lainya dari Fraksi Partai Golkar, Hanan A Rozak mendukung upaya Kementan dalam mempercepat pembuatan vaksin dalam negeri. Apalagi, kata Hanan, Kementan sudah menemukan serotipe yang sama dengan virus yang ada pada PMK.

"Kami sangat bersyukur Kementan sudah menemukan serotipe, sehingga vaksin ini bisa diproduksi di dalam negeri. Tapi menurut saya sebelum vaksin ini bisa diproduksi jangka pendeknya adalah hewan yang sudah terkena virus harus dilakukan pemotongan atau dimusnahkan," katanya, seperti dalam siaran pers, Senin (23/5/2022).

Di tempat yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengaku optimis proses penyembuhan hewan ternak yang terkonfirmasi positif dapat dilakukan dengan baik melalui kolaborasi perawatan dan pengawasan yang intens antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

"Insyaallah Bapak, semua hewan ternak yang ada di Aceh maupun wilayah merah lainnya akan terus kita intervensi melalui obat dan vitamin. Alhamdulillah dari data yang kita miliki hewan yang dalam arti meler, tidak bisa bergerak normal dll itu semakin sedikit. Artinya proses penyembuhan terus kita lakukan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement