EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menerapkan sejumlah strategi untuk mencapai target pra penjualan sebesar Rp 5,2 triliun pada tahun 2022. Target itu tumbuh lima persen YoY (year on year) dari realisasi 2021.
Ada beberapa faktor yang mendukung kinerja LPKR tahun ini yakni peluncuran produk rumah tapak baru yang menyasar first-time home buyers, penetrasi pasar yang lebih luas, dan menyediakan produk bagi segmen pendapatan kelas menengah dan tinggi. Juga meningkatnya permintaan unit apartemen untuk proyek-proyek yang baru saja selesai proses konstruksinya.
CEO LPKR John Riady mengatakan salah satu strategi yang dilakukan dengan melakukan consumer research untuk menyediakan properti sesuai selera dan kebutuhan konsumen. “LPKR memulai dengan melakukan consumer research untuk memahami aspirasi dan motivasi segmen market kami,” ungkapnya.
Selain itu, John menyampaikan LPKR melihat kesempatan yang besar untuk memperluas penetrasi pasar dengan memperkenalkan produk-produk baru dengan harga beragam. LPKR juga meluncurkan klaster produk rumah tapak baru yang menjawab permintaan dari first-time home buyers. "Di samping itu, melakukan penetrasi pasar yang lebih luas pada segmen high income dan apartement mid-rise, serta meningkatkan permintaan terhadap unit apartemen siap huni,” ujarnya.
Keberhasilan strategi LPKR dapat dilihat di hasil pencapaian pada Kuartal I 2022. LPKR mampu membukukan pra penjualan sebesar Rp 1,21 triliun. Pra penjualan ini mencapai 23 persen dari target 2022 sebesar Rp 5,2 triliun. "LPKR optimistis mampu meraih pra penjualan Rp 5,2 triliun pada tahun 2022," kata John menegaskan.
Dalam publikasi risetnya yang terbaru, analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa menyebut kemampuan LPKR membaca kebutuhan pasar menjadi kunci bagi perseroan untuk meningkatkan penjualan properti. Yasmin juga menyampaikan LPKR merupakan pengembang dengan segmen kuat di perumahan yang menyasar pembeli pertama atau first-time home buyers.
Yasmin memprediksi LPKR mampu meraih target pra penjualan Rp 5,2 triliun di tahun 2022. Dari sisi pendapatan, LPKR juga berpotensi meraih Rp 18,33 triliun, naik 10,8 persen YoY dari Rp 16,53 triliun pada 2021. "LPKR juga diprediksi mencatatkan laba operasi Rp 2,32 triliun di tahun 2022, dibandingkan dengan Rp 1,49 triliun pada tahun 2021, dengan potensi laba bersih Rp 66 miliar di tahun 2022," ucapnya.