Kamis 26 May 2022 07:25 WIB

Harga Emas di Pasar Dunia Jatuh

Kejatuhan harga emas ini menghentikan kenaikan selama 4 hari berturut-turut.

Red: Nidia Zuraya
Emas Batangan (ilustrasi)
Foto: mycitya
Emas Batangan (ilustrasi)

EKBIS.CO,  CHICAGO -- Emas merosot pada akhir perdagangan Rabu (25/5/2022) atau Kamis (26/5/2022) pagi WIB karena aksi ambil untung setelah dolar AS bangkit dari level terendah 1 bulan di tengah stabilisasi imbal hasil obligasi pemerintah AS dan menjelang rilis risalah pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve.Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman pada bulan Juni di Divisi Comex New York Exchangejatuh 19,1 dolar AS atau 1,02 persen menjadi ditutup pada 1.846,30 dolar AS per ounce, menghentikan kenaikan selama 4 hari berturut-turut.

Emas berjangka terangkat 17,60 dolar AS atau 0,95 persen menjadi 1,865,40 dolar AS pada hari Selasa (24/5/2022) setelah terdongkrak 5,7 dolar AS atau 0,31 persen menjadi 1.847,80 dolar AS pada hari Senin (23/5/2022), dan menguat 0,9 dolar AS atau 0,05 persen menjadi 1.842,10 dolar AS pada hari Jumat (20/5/2022).

Baca Juga

Investor juga menunggu rilis pertemuan kebijakan awal Mei Federal Reserve untuk petunjuk tentang arah kebijakan masa depan.Tak lama setelah lantai perdagangan emas ditutup, risalah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) keluar, menunjukkan bahwa sebagian besar anggota FOMC percaya inflasi mungkin tidak lagi memburuk, dan kenaikan suku bunga 50 basis poin akan sesuai pada beberapa pertemuan berikutnya.

Semua peserta pada pertemuan kebijakan Federal Reserve 3-4 Mei mendukung kenaikan suku bunga setengah persentase poin untuk memerangi inflasi yang mengancam akan melaju lebih tinggi tanpa tindakan bank sentral, risalahnya menunjukkan.Emas memangkas kerugian setelah risalah masuk. 

Namun, tetap lebih rendah, telah turun hampir sepanjang hari karena dolar yang lebih kuat."Sementara risalah Fed secara luas sejalan dengan ekspektasi pasar, The Fed menyatakan kenaikan 50 basis poin kemungkinan akan sesuai pada pertemuan Juni dan Juli," kata Suki Cooper, seorang analis di Standard Chartered.

Menurutnya, fokus pasar kemungkinan akan tetap pada data inflasi dan tanda-tanda penurunan tekanan biaya. Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan pada hari Rabu (25/5/2022) bahwa pesanan barang tahan lama AS naik hanya 0,4 persen pada bulan April, sedikit lebih rendah daripada perkiraan para analis.

Untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman pada bulan Juli turun 19,3 sen atau 0,87 persen, menjadi ditutup pada 21,87 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman pada bulan Juli turun 13,6 dolar AS atau 1,44 persen menjadi ditutup pada 929,3 dolar AS per ounce.

 

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement