EKBIS.CO, GRESIK -- Dalam rangka mendukung Suistainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang dicanangkan oleh pemerintah, PT Indra Karya (Persero) bersama dengan 21 BUMN lainnya berkolaborasi bersama-sama melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) turut membantu dalam mendorong kemandirian lingkungan dan berdampak pada pertumbuhan serta pemulihan ekonomi pasca Covid-19 di Kabupaten Sampang, Madura, Jatim.
Mengusung tema “Madura Moljeh Asreh” yang memiliki makna Madura Mulia Asri Lestari, program tersebut disaksikan secara langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir, serta diterima langsung oleh Perwakilan Masyarakat Madura pada Jumat (10/6) dan berlokasi di SMA As Saadah Qomaruddin Bunga Gresik, Jawa Timur.
Gok Ari Joso Simamora selaku direktur utama PT Indra Karya (Persero) yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa program Madura Moljeh Asreh ini didedikasikan untuk mendorong kemandirian lingkungan dan berdampak pada pertumbuhan serta pemulihan ekonomi pasca Covid-19 di Madura sesuai dengan pelaksanaan SDGs dan TPB yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN.
“Kami bersama 21 BUMN hadir di Kabupaten Sampang Madura ini atas inisiasi dan dukungan dari Kementerian BUMN yang mendorong kemanfaatan dari Perusahaan melalui Program TJSL pada empat program utama yang mendukung Pembangunan Sosial, Pembangunan Ekonomi, Pembangunan Lingkungan, Hukum dan Tata Kelola. Semoga melalui kolaborasi ini, dapat meningkatkan sinergi antar BUMN sehingga terus memberikan manfaat kepada lingkungan sekitar dengan semangat BUMN untuk Indonesia,” jelas Gok Ari dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (11/6).
Gok Ari menambahkan, terdapat 6 (enam) bantuan pada program Madura Moljeh Asreh yang diserahkan yaitu Bantuan Apartemen Kepiting Bakau, Pembangunan Dermaga Rakyat, Pelatihan dan Pengembangan UMKM, Bantuan Kawasan Rindang Nusantara (KARINA) Penanaman Mangrove, Bantuan Air Bersih “Smart Water System” dan Bantuan Pesantren Berkarya untuk Indonesia (PESAN KYAI). “Program bantuan ini perlu dijaga bersama kelanjutannya sehingga menjadi suatu bukti kontribusi program TJSL BUMN yang nantinya diharapkan dapat dilakukan di daerah-daerah lainnya di Indonesia,” ungkapnya.
Abd Rahman selaku penerima manfaat atas program kolaborasi TJSL BUMN, memberikan ucapan terima kasih terhadap program bantuan yang dilakukan oleh Kementerian BUMN dan BUMN di Kabupaten Sampang, Madura.
“Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri atas Kolaborasi TJSL terhadap pembangunan yang diberikan pada desa kami sehingga bisa mendapat manfaatnya serta mengubah situasi dan kondisi masyarakat menjadi lebih baik. Kami berharap, semoga Kementerian BUMN dan BUMN dapat terus memberikan manfaat untuk desa-desa lainnya di seluruh Indonesia,” pungkas Abd Rahman.
Sebagai informasi, enam program Madura Moljeh Asreh antara lain: Bantuan Air Bersih “Smart Water System” ini merupakan Bantuan air bersih di tiga titik yang berlokasi di Desa Junok dan Desa Marparan diperuntukan bagi 760 KK dengan total 3.378 jiwa. Program ini mendukung program pemerintah terhadap penyediaan akses air bersih layak dan sanitasi sehat di seluruh Indonesia. Program ini dijalankan dengan sistem padat karya yang melibatkan masyarakat lokal dalam proses pembangunannya.
Program Pesantren Berkarya Untuk Indonesia (PESAN KYAI) berupa Bantuan Vokasi Training Life Skill dan perangkat pendukung kepustakaan pesantren yang diluncurkan sebanyak empat paket dengan lokasi pesantren Raudlatul Ulum Arrahmaniyah dan jumlah santri sebanyak 2.100 orang.
Bantuan Apartemen Kepiting Bakau merupakan penyediaan sarana budidaya kepiting dengan sistem vertical crab house memudahkan bagi petani pembudidaya kepiting bakau sehingga tidak harus tergantung pada cuaca. Menciptakan lapangan kerja dan mendukung upaya penanggulangan kemiskinan melalui pengembangan UMKM. Program ini dijalankan dengan sistem padat karya yang melibatkan masyarakat lokal. Total petani yang terbantu sebanyak 50 petani di dua desa sebanyak 2000 unit.
Program Pelatihan dan Pengembangan UMKM meliputi kegiatan pembinaan bagi 15 pelaku UMKM dan BUMDes untuk melakukan analisa kekuatan dan kelemahan dari usaha yang dijalankan, menciptakan lapangan kerja dan mendukung upaya penanggulangan kemiskinan, membekali mindset kewirausahaan bagi BUMDes agar dapat menjadi organisasi profit yang mandiri dan memiliki value yang besar, memonitoring perkembangan kualitas dan kapabilitas anggota BUMDes dan membekali pengelolaan sumber daya manusia.
Pembangunan Dermaga Rakyat berlokasi di Desa Marparan sebanyak satu unit. Dermaga ini dibutuhkan sebagai pelabuhan untuk perahu rakyat dalam mobilitas penyebrangan orang ke sungai dan juga perahu nelayan yang digunakan untuk mencari ikan. Pembangunan program ini dijalankan dengan sistem padat karya yang melibatkan masyarakat lokal dalam proses pembangunannya.
Bantuan Kawasan Rindang Nusantara (KARINA) Penanaman Mangrove dengan jumlah pohon yang ditanam sebanyak 70.400 pohon mangrove. Kegiatan ini dilakukan melalui program padat karya atau bekerja sama dengan petani lokal dan pembudidaya Mangrove.
Program bantuan diinsiasi oleh Kementerian BUMN dan pelaksanaan program bantuan ini seluruhnya dijalankan melalui program TJSL dengan konsep kolaborasi BUMN antara PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero), PT Garam (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Perum Perumnas, PT Indra Karya (Persero), PT Pegadaian (Persero), PT Danareksa (Persero), Perum LPPNPI / Airnav Indonesia, PT Taspen (Persero), PT SIER (Persero), PT Pelabuhan Indonesia (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Perum Perhutani.