EKBIS.CO, JAKARTA -- Petani bawang merah di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menyatakan, produksi bawang merah terus naik. Apalagi ada panen sampai bulan depan, sehingga stoknya dinilai aman.
"Ada 13 kelompok tani yang akan panen bulan Juli. Saat ini beberapa kelompok tani pun sudah panen," ujar Ketua Kelompok Tani Agrapana Jaya di Kecamatan Bansari, Temanggung yaitu Siswanto, saat ditemui di Gelar Bawang dan Cabai Murah di Toko Tani Indonesia Center, Jakarta, Ahad (19/6).
Ia mengungkapkan, diperkirakan panen tersebut akan menghasilkan sekitar 12 sampai 18 ton per hari. Tak dipungkirinya, musim hujan yang tengah terjadi mengganggu proses penjemuran, namun para petani melakukan beberapa siasat.
"Ganggu di (proses) penjemuran karena kami di daerah pegunungan kurang panas. Kalau mau kualitas lebih bagus, penjemurannya di sinar matahari, di kami kurang masih ada hujan setiap hari. Jadi kami siasati, karena penyusutan lebih tinggi setiap musim hujan," jelas Siswanto.
Dirinya melanjutkan, selama ini hasil panen para petani kabupaten Temanggung didistribusikan ke berbagai daerah seperti Yogyakarta, Jakarta, Medan, sampai ke Riau, melalui offtaker. Hal itu karena, stok bawang merah di Temanggung justru berlebih atau surplus.
Siswanto menjelaskan, harga bawang merah di Temanggung stabil, rata-rata sekitar Rp 30 ribu per kilogram (kg). "Hanya saja kalau kirim di luar pulau, ada hitung-hitungan ongkos kirim logistiknya, jadi harga (bawang merah) ada kenaikan Rp 1000 sampai Rp 2000 per kilogram," tuturnya.
Baginya, selama ini Kementerian Pertanian (Kementan) sangat membantu petani bawang merah di Temanggung. Maka ia berharap, pemerintah terus menjaga kestabilan harga di tingkat petani.