Senin 20 Jun 2022 14:44 WIB

Pertamina NRE-Perhutani Sinergi Pengembangan Proyek NBS

Pertamina NRE mendapat amanah untuk mengawal transisi energi Pertamina

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury (kedua kiri) berbincang dengan CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro (kiri) didampingi Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Persero Mulyono (kanan) dan Direktur Operasi Perum Perhutani Natalas Anis Harjanto (kedua kanan) usai penandatanganan Head Of Agreement (HoA) Proyek Nature Based Solutions (NBS) Pertamina Power Indonesia (PPI) dengan Perum Perhutani di Sentul Eco Edu Forest, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (20/6/2022). Proyek Nature Based Solutions (NBS) ini berpotensi untuk diimplementasikan menjadi proyek yang mendukung Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia tahun 2030.
Foto:

Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro mengatakan Pertamina NRE mendapat amanah untuk mengawal transisi energi Pertamina. Salah satu fokus bisnis Pertamina NRE adalah low carbon solutions yang mana nature based solutions menjadi salah satu proyek utamanya.

"Proyek ini sangat berpotensi untuk mendukung target net zero emission. Untuk itu kami sangat antusias dengan kolaborasi dengan Perhutani yang memegang konsesi kehutanan negara," ujar Dannif.

Dannif menyampaikan bahwa Pertamina NRE juga terus berupaya untuk meningkatkan utilisasi EBT di internal Pertamina serta mengembangkan solusi dekarbonisasi seperti EV ecosystem, Green Hydrogen, dan energy efficiency sebagai upaya untuk dapat mencapai target penurunan emisi Pertamina Group. Dannif berharap kolaborasi dengan Perhutani Group dapat mendukung aspirasi Net Zero Emission Pertamina pada 2060.

"Pertamina juga berperan aktif dalam menyukseskan Presidensi G20 khususnya dalam isu transisi energi berkelanjutan," kata Dannif.

Direktur Operasi Natalas Perum Perhutani Anis Harjanto mengatakan, selain menekan laju deforestasi, tujuan atas kerja sama tersebut adalah memperluas tutupan lahan yang akan meningkatkan kemampuan kawasan hutan untuk menyerap emisi gas rumah kaca. Anis menyebut sudah teridentifikasi sembilan calon lokasi di wilayah kawasan hutan milik Perhutani Group yang akan menjadi objek dan lokasi dari project tersebut.

"Kesembilan calon lokasi ini lebih lanjut akan dilakukan FS utk mengetahui kelayakan project dari khususnya terkait dampak terhadap lingkungan serta sisi finansial maupun operasional," ujar Anis.

Anis menambahkan, berdasarkan hasil Pre FS, NBS Project pada sembilan lokasi ini akan mampu menghasilkan karbon kredit lebih dari  11,6 juta ton CO2 per tahun. Menurut Anis, dengan skema bisnis yang tepat, maka project ini akan mampu menjadi bisnis baru yang memberikan nilai tambah pada kedua belah pihak.

Adapun upaya dekarbonisasi yang akan dilaksanakan oleh Perum Perhutani, lanjut Anis, di antaranya menekan atau mengurangi kerusakan hutan dan meningkatkan rehabilitasi lahan, menekan kebakaran hutan, mengganti penggunaan Marine Fuel Oil (MFO) menjadi Compressed Nature Gas (CNG) pada industri hasil hutan. Perhutani, sambung Anis, juga mengurangi penggunaan pupuk anorganik di bidang tanaman.

"Untuk Nature Based Solutions (NBS) merupakan salah satu solusi yang mengacu pada pengelolaan dan optimasi sumberdaya alam yang berkelanjutan melalui rekonfigurasi pengelolaan," kata Anis.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penanaman bersama bibit pohon damar di wilayah Sentul Eco Edu Tourism Forest sebagai simbolis dimulainya kerjasama antara Pertamina NRE dan Perhutani.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement