EKBIS.CO, JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) emiten properti PT Summarecon Agung Tbk menyetujui pembagian dividen kepada seluruh pemegang saham sebesar Rp 6 per lembar atau total Rp 99 miliar.
President Director Summarecon Adrianto PAdhi mengatakan, untuk mempertahankan operasi bisnis perusahaan agar tetap produktif dan juga memberikan kontribusi positif bagi seluruh pemangku kepentingan saat pandemi, pihaknya secara ketat menjaga kualitas produk dan menghadirkan desain produk yang mengadaptasi kebutuhan gaya hidup masyarakat.
Emiten berkode saham SMRA itu juga memberikan layanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, serta pemasaran produk dengan penawaran skema pembayaran yang lebih ringan dan tingkat suku bunga kredit yang relatif rendah. Hal itu membuat produk properti Summarecon semakin menarik dan lebih terjangkau bagi masyarakat.
"Dengan penerapan berbagai strategi ini, sepanjang tahun 2021 perusahaan berhasil mencatat angka pra-penjualan sebesar Rp 5,2 triliun atau 30 persen di atas target Rp 4 triliun dan 58 persen di atas pencapaian tahun 2020 sebesar Rp 3,3 triliun. Hal ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah perusahaan," ujar Adrianto dalam keterangan di Jakarta, Kamis (7/7/2022).
Pada 2022, lanjut Adrianto, meskipun kasus pandemi relatif melandai, namun masih perlu diwaspadai. Pandemi yang masih berlangsung dan konflik global, akan berdampak negatif pada pemulihan ekonomi dunia karena terganggunya rantai pasokan global.
"Di tengah berbagai krisis yang melanda, Summarecon tetap berupaya memegang komitmen untuk berkontribusi membangun negeri melalui produk-produk berkualitas yang memberikan kepuasan pelanggan serta meningkatkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik," kata Adrianto.
Ia menyampaikan, dalam industri properti, perusahaan menyadari bahwa bisnis yang dijalankan saat ini merupakan salah satu motor pendorong ekonomi yang memiliki efek berganda atau multiplier effect, yaitu menggerakkan sekitar 174 sektor usaha lainnya.
Sektor tersebut mulai dari sektor jasa, bahan bangunan, hingga membuka lapangan kerja, tidak hanya bagi 4.000 karyawan perusahaan, juga bagi 1.700 pekerja proyek di seluruh unit usaha. "Sehingga perusahaan berkomitmen untuk tetap menjaga produktivitas bisnis di masa pandemi dengan menerapkan strategi yang efektif, inovatif, disertai kerja keras dan ketekunan," ujar Adrianto.