Kamis 07 Jul 2022 19:34 WIB

Erick Thohir Cari Investor Strategis, Garuda Diramal akan Jadi Global Player

Langkah Erick mencari investor dinilai langkah strategis untuk Garuda.

Red: Karta Raharja Ucu
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Sekretaris Eksekutif Pusat Studi Perdagangan Dunia, Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Maharani Hapsari, menilai langkah Menteri BUMN Erick Thohir dan management untuk mencari investor strategis bagi Garuda Indonesia merupakan langkah strategis dan perlu didukung. Mencari investor strategis merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembenahan struktural yang tengah dilakukan Menteri Erick di Garuda.

Menurut Maharani, mencari investor strategis merupakan kebijakan adhock yang tengah digulirkan Menteri Erick. Ini merupakan bagian dari grand design pembenahan secara komprehensif yang merupakan bagian tak terpisahkan dari transformasi industri aviasi Garuda.

Dalam hal ini Pemerintah harus mengetahui secara presisi rantai pasok dari hulu hingga hilir industri penerbangan Nasional. Sehingga Pemerintah bisa mengetahui keunggulan apa saja yang dimiliki Garuda dan bagaimana cara untuk memanfaatkan keunggulan tersebut.

"Sehingga ketika rantai pasok industri penerbangan Nasional bisa dipetakan, maka kehadiran investor strategis ini bisa menjadi pendorong yang sangat efektif untuk dapat menggembangkan Garuda," kata Maharani.

Selain mendatangkan kapital yang sangat besar, kehadiran investor strategis di Garuda diharapkan Maharani mampu mewujudkan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi aviasi dunia. Sebab untuk menggembangkan Garuda di masa mendatang tak hanya dibutuhkan financial capital. Tetapi juga dibutuhkan peningkatan human capital di sektor aviasi. Selain itu kehadiran investor strategis juga diharapkan meningkatkan jumlah penumpang dan cargo di Garuda.

Ia berkata, semua masyarakat Indonesia termasuk Menteri Erick Thohir ingin agar Garuda bisa menjadi pemain utama di industri aviasi Nasional maupun global. Erick, kata dia, harus bisa memilih dan memilah calon investor strategis tersebut.

"Mereka harus memiliki visi jangka panjang untuk menggembangkan industri aviasi. Sehingga kehadiran investor strategis ini tak membuat masyarakat Indonesia hanya sebagai objek. Tetapi menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan transformasi industri aviasi Nasional dan global," kata Maharani.

Menggandeng investor strategis dalam menggembangkan usaha, dinilai Maharani merupakan hal lazim dan rasional dalam menjalankan bisnis. Termasuk di industri aviasi global. Meski Indonesia memiliki sumberdaya dan potensi wisata yang besar, menurut Maharani harus ada yang perlu dilengkapi dengan kehadiran investor strategis. Sehingga kehadiran investor strategis di Garuda diharapkan dapat melengkapi kekurangan yang saat ini dimiliki bangsa Indonesia.

"Pembenahan Garuda tak boleh berhenti di satu sisi saja. Ketika kita telah mengambil kebijakan rasional untuk menyelamatkan Garuda, maka harus ada konsekwensi rasional dan strategis yang harus dipenuhi. Dengan sumberdaya yang besar yang dimiliki Indonesia diharapkan masuknya investor strategis dapat terpetakan dengan baik," kata Maharani.

Agar transformasi dan restrkturisasi dapat paripurna, Maharani berharap Menteri Erick dan management bisa memberikan informasi yang valid mengenai potensi kehadiran investor strategis di Garuda. Termasuk reputasi calon investor strategis tersebut.

Diharapkan dengan adanya informasi yang valid tersebut masyarakat dapat memahami pilihan rasional yang dipilih Pemerintah dalam menyelamatkan Garuda. Sehingga kehadiran investor strategis di Garuda ini dapat dibaca dalam sosial ekonomi kemasyarakatan.

"Sehingga kehadiran investor strategis ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat, perekonomian Nasional dan perkembangan Garuda di masa mendatang dan kehadiran investor strategis diharapkan mampu mentrigger transformasi Garuda lebih lanjut," ucap Maharani.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement