Individu yang cakap bermedia digital dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras maupun lunak dalam lanskap digital seperti mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, loka pasar, dan transaksi digital.
Marketplace sebagai platform digital yang mempertemukan antara penjual dan pembeli di era digital seperti saat ini diibaratkan sebagai pasar besar. Berdasarkan data dari katadata.id, Tokopedia menjadi marketplace dengan jumlah pengunjung terbanyak di tahun 2021. Data menyebutkan bahwa pengunjung Tokopedia per bulan mencapai 149,6 juta orang sehingga dapat dikatakan marketplace sebagai sebuah potensi besar.
Baca Juga: Potensi Buruk Keamanan Digital, Pengguna Harus Waspada
Marketplace berbeda dengan toko online. Marketplace hanya menjadi sarana orang berjualan sementara untuk jenis dan stok barang dikelola oleh penjual. Adapun marketplace hanya memfasilitasi saja menggunakan sistem yang ada, mulai dari promosi produk di halaman marketplace hingga transaksi antara penjual dan pembeli agar aman.
"Kalau ingin cakap berjualan di marketplace harus punya kecakapan yang paling fundamental sekali. Tahu cara mengakses marketplace dan kita harus punya perangkatnya dulu, lalu penggunaan aplikasinya dan sistem operasi untuk berkomunikasi dengan calon pembeli," kata Digital Marketer Enthusiast, Victor Wahanggara, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, pada Senin (4/7/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Agar memaksimalkan layanan marketplace yang ada, kuasai juga aplikasi percakapan dan media sosial sebagai tempat mempromosikan barang; menjadi cara agar produk lebih dikenal dan diingat calon pembeli. Selain itu, ada komponen lainnya yang menunjang orang berjualan di marketplace, seperti mengenal aplikasi dompet digital, mengetahui cara transaksi di marketplace, dan perlindungan agar segala transaksi digital aman.
Lebih jauh Victor memberikan kiat agar berjualan marketplace lebih maksimal. Di antaranya memanfaatkan iklan yang disediakan secara gratis maupun berbayar oleh pihak marketplace. Selain itu, sering-sering mengikuti kampanye dan menerapkan harga diskon yang diselenggarakan marketplace untuk menarik pengunjung.
Penggunaan keyword atau kata kunci saat penamaan barang juga akan memudahkan pengunjung menemukan produk. Tambahkan juga foto produk dengan resolusi gambar baik supaya calon pembeli yakin untuk bertransaksi.
Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Pengusaha dan Digital Trainee, Graphologist Diana Aletheia; Digital Marketer Enthusiast, Victor Wahanggara; dan Relawan TIK Eko Sugiono.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.