Senin 18 Jul 2022 13:39 WIB

Jokowi Setujui Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah

Ini akan menjadi solusi bagi petani sawit yang selama ini bergantung kepada industri.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fuji Pratiwi
Petani di kebun kelapa sawit. Pemerintah akan membangun pabrik minyak makan merah berbasis koperasi untuk membantu para petani sawit mengoptimalkan produksinya. (Ilustrasi)
Foto: Darmawan/Republika
Petani di kebun kelapa sawit. Pemerintah akan membangun pabrik minyak makan merah berbasis koperasi untuk membantu para petani sawit mengoptimalkan produksinya. (Ilustrasi)

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Pemerintah akan membangun pabrik minyak makan merah berbasis koperasi untuk membantu para petani sawit mengoptimalkan produksinya.

Selain itu, menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, minyak makan merah ini juga memiliki kandungan vitamin A yang sangat tinggi dan dapat dimanfaatkan untuk program stunting. "Khusus membahas tentang hilirisasi sawit dan salah satu yang dibahas adalah usulan pembentukan pembangunan pabrik CPO mini dan RPO red palm oil (RPO/minyak makan merah)," kata Teten usai rapat terbatas terkait pengelolaan produk turunan sawit di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/7/2022).

Baca Juga

Teten mengatakan, pembangunan pabrik CPO mini dan minyak makan merah (RPO) ini akan menjadi solusi bagi para petani yang selama ini menggantungkan penjualan tandan buah segar kepada industri. Padahal, industri minyak goreng terpusat di Jawa sehingga para petani kesulitan menjual tandan buah segar atau menjualnya dengan harga rendah.

"Fengan pak Presiden tadi sudah menyetujui untuk pembangunan minyak makan merah berbasis koperasi ini, saya kira akan menjadi solusi," tambah Teten.

Ia menyebut, sebanyak 35 persen produksi sawit atau CPO berasal dari para petani mandiri. Dengan pembangunan pabrik minyak makan merah ini juga akan menjadi solusi bagi distribusi minyak goreng yang lebih merata ke masyarakat.

Namun Presiden meminta agar rencana pembangunan pabrik minyak makan merah tersebut dimatangkan terlebih dahulu. Sebab pasar minyak makan merah di Indonesia masih belum terbentuk.

"Hanya saja, Pak Presiden minta memang ini diuji coba dulu karena pasar minyak makan merah ini kan masih belum terbentuk. Karena sudah terlanjur minyak goreng yang bening. Padahal yang merah itu justru jauh lebih sehat dan di sini juga bisa dipakai untuk program penanganan stunting," ucapnya.

Rencananya, beberapa daerah akan menjadi percontohan pembangunan pabrik minyak makan merah seperti di Sumatra dan Kalimantan. "Target beliau, saya tadi mengusulkan Januari sudah bisa mulai pembangunan pabriknya," kata Teten.

Menurut dia, nantinya harga jual minyak makan merah ini akan lebih murah dibandingkan minyak goreng biasa, karena melalui proses yang lebih sederhana. Selain itu, minyak makan merah ini juga memiliki kandungan protein dan vitamin A yang tinggi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement