EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian BUMN terus mendorong percepatan pelaksanaan vaksinasi, khususnya vaksin dosis ketiga atau booster. Komitmen ini ditunjukan Kementerian BUMN melalui Yayasan BUMN untuk Indonesia dalam penyerahan hibah 75 ribu dosis vaksin Sinopharm kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Senin (18/7/2022).
"Sampai 17 Juli 2022 pukul 12.00 WIB, total booster telah mencapai 53,062,295 atau 25,48 persen dari populasi. Akan tetapi, terjadi peningkatan kasus Covid-19 harian dalam beberapa waktu terakhir sebanyak empat ribu kasus per hari," ujar Wakil Menteri (Wamen) BUMN I Pahala Nugraha Mansury.
Pahala mengatakan pemerintah mulai kemarin telah mewajibkan booster sebagai syarat pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) dan syarat masuk ke tempat umum. Upaya ini dilakukan di semua golongan masyarakat, termasuk masyarakat rentan (penyandang disabilitas).
Pahala menyebut ada sekitar 22 juta masyarakat Indonesia yang merupakan penyandang disabilitas. Menurut Pahala, penyandang disabilitas merupakan salah satu kelompok yang rentan terkena dampak Covid-19 sehingga perlu dipertimbangkan untuk diberikan prioritas vaksinasi.
"Hal ini dikarenakan tingginya risiko yang paparan dan juga tingkat keparahan penyakit yang dialami kelompok penyandang disabilitas sehingga diperlukan perhatian khusus atas hak dan akses penyandang disabilitas terhadap vaksin Covid-19," lanjut Pahala.
Pahala mengatakan program ini terselenggara atas kerja sama antara Yayasan BUMN, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Staf Khusus Presiden RI Bidang Sosial, dan Kemenkes. Pahala menyampaikan total vaksin yang diserahkan pada program hibah ini adalah sebanyak 75 ribu dosis vaksin Sinopharm yang dikemas dalam program BUMN Sahabat Disabilitas.
Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia menyebut program ini mendukung pelaksanaan vaksinasi booster Sinopharm bagi penyandang disabilitas dan kelompok pendukung di 6 Provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
"Kami berkoordinasi dengan Kemenkes dan disambut baik Kementerian BUMN melalui Yayasan BUMN untuk mendukung penyandangan disabilitas hingga mendapat bantuan vaksin booster sinopharm sebanyak 75 ribu dosis," ujar Angkie.
Staf Ahli Bidang Politik dan Globalisasi, Kemenkes, Kirana Pritasari, mengapresiasi program ini lantaran akan meningkatkan perluasan akses vaksin Covid-19 bagi masyarakat, khususnya penyandang disabilitas.
"Untuk menyukseskan pelaksanaan program ini diperlukan kerja sama yang baik dari berbagai pihak. Wamen BUMN I juga mendorong seluruh BUMN dari berbagai sektor untuk menyusun program-program yang dapat mendukung percepatan pemberian vaksinasi, baik untuk penyandang disabilitas maupun untuk lansia," kata Kirana.