EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen memfasilitasi dan menyediakan pendidikan bagi para generasi-generasi muda. Wakil Menteri BUMN II Pahala Nugraha Mansury mengatakan Indonesia sebagai pasar yang sedang berkembang siap menjadi negara maju dan berpenghasilan tinggi pada 2045.
Hal ini disampaikan Pahala saat menjadi pembicara dalam acara Y20 Summit "Youth Employment", pada Senin (18/7/2022). Pahala menyampaikan peran milenial dan Gen Z merupakan fondasi utama dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat dunia pada 2045. Hal ini tak lepas dari jumlah milenial dan Gen Z yang mencapai 145 juta jiwa atau sekitar 52 persen dari total populasi.
"Dalam dua tahun terakhir, kami memfokuskan kembali program CSR kami pada pendidikan, pemberdayaan UKM, dan lingkungan. Ini dilakukan untuk membuat dampak yang berkelanjutan di masa depan," ujar Pahala dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (19/7/2022).
Pahala menyebut pendidikan generasi muda menjadi faktor kunci dalam mencapai target Indonesia pada 2045. BUMN, lanjut Pahala, berperan besar dalam mengembangkan generasi muda yang kurang mampu untuk dapat mengakses pendidikan yang setara sehingga dapat bersaing dengan tenaga kerja yang terampil.
"Para generasi muda harus memiliki banyak kemampuan untuk menghadapi tantangan-tantangan di masa depan. Mereka harus adaptif dan tangguh," ucap Pahala.
Untuk menciptakan generasi muda yang berbakat dan siap bersaing secara global, lanjut Pahala, BUMN telah membuat beberapa program, seperti Program Magang Bersertifikat, Program Magang Global Indonesia, dan Rekrutmen BUMN.
Selain itu, BUMN juga bekerja sama dengan universitas di berbagai program studi kejuruan yang mencakup teknologi informasi, engineering, manajemen bisnis, hingga agrikultur.
Pahala menyampaikan Kementerian BUMN membuka banyak peluang magang untuk mendapatkan pengalaman kerja dan meningkatkan kemampuan yang sesuai dengan universitas dan industri saat ini, salah satu contohnya ialah SDM yang mendukung pengembangan ekosistem industri baterai.
"Ada lebih dari 25 ribu siswa yang telah tersertifikasi melalui program kami sejak 2019 dan kami memberi mereka kesempatan untuk mengembangkan kemampuan, sertifikasi, dan peluang karir pada akhir program," lanjutnya.
Tak hanya itu, sambung Pahala, BUMN juga memberikan kesempatan generasi muda belajar ke luar negeri dan terlibat dalam inisiasi penelitan dan pengembangan BUMN di 44 proyek dan riset strategis tentang bioinformatika, pengembangan vaksin, energi terbarukan, pertambangan, dekarbonisasi, blockchain, artificial intelligence, smart city, hipotek.
Menurut Pahala, dunia pendidikan saat ini seharusnya lebih fokus pada prodi yang relevan dengan industri di masa depan. Ia mencontohkan sektor ekonomi digital yang memerlukan pekerja mumpuni pada teknologi informasi (IT), bisnis dan digital marketing, serta pelayanan medis dan kesehatan.
"Industri-industri lain yang tidak akan punah, seperti makanan, juga harus didukung dengan teknologi yang mutakhir khususnya dalam bidang pertanian, perikanan, dan kehutanan," ungkap dia.
Pahala menyampaikan universitas-universitas milik BUMN saat ini tak hanya menyediakan teori dan kerja praktik, melainkan juga mengombinasikan pelajaran tradisional dengan teknologi. Kementerian BUMN ingin 60 persen pegawai BUMN pada 2024 diisi oleh talenta-talenta yang mempunyai kemampuan digital.
"Jadi, kami berharap bahwa para talenta muda ini bisa menjadi penerus dengan skill yang mumpuni di era digitalisasi," ujar dia.
Selain pendidikan, ucap Pahala, BUMN juga menciptakan peluang-peluang kerja bagi para generasi muda. BUMN memberikan kesempatan kepada generasi muda Indonesia untuk mengembangkan karir dan mengabdi kepada negara melalui BUMN. Sejak 2019 hingga sekarang, tercatat sebanyak 15.949 generasi muda berbakat yang telah bergabung bersama BUMN.
"Kementerian BUMN juga mendukung penuh pengembangan dalam ekosistem startup. BUMN telah membangun ekosistem yang komprehensif, mulai dari benih-benih startup hingga stage unicorn," lanjut Pahala.
Bahkan, kata Pahala, BUMN telah memiliki empat Perusahaan Modal Ventura, seperti Mandiri Capital, BRI Ventures, MDI Ventures, dan TMI Ventures dengan fokus bisnis masing-masing. Pahala menambahkan, BUMN juga telah merilis Merah Putih Fund yang akan mendukung perusahaan-perusahaan startup yang segera menjadi unicorn melalui investasi dan mentoring.
"Sebagai gerbang pembuka bagi para startup di Indonesia untuk bergabung di ekosistem BUMN, kami akan menggelar BUMN Start-Up Day yang akan berlangsung September 2022 mendatang yang akan kami fokuskan pada business matching dan upscaling efforts. Kami mengundang kalian semua untuk berpartisipasi dan hadir dalam event ini," kata Pahala menambahkan.