Kamis 21 Jul 2022 18:35 WIB

Rupiah Melemah, Tembus Rp 15.000 per Dolar AS

Pelemahan nilai tukar rupiah seiring ditahannya suku bunga acuan Bank Indonesia.

Red: Andri Saubani
Teller memegang mata uang Dolar AS dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang, Jakarta. Pada Kamis (21/7/2022) nilai tukar rupiah melemah dan mencapai angka psikologis Rp 15.000 per dolar AS. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Subur Atmamihardja
Teller memegang mata uang Dolar AS dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang, Jakarta. Pada Kamis (21/7/2022) nilai tukar rupiah melemah dan mencapai angka psikologis Rp 15.000 per dolar AS. (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (21/7/2022) sore melemah menembus level psikologis Rp 15.000, seiring ditahannya suku bunga acuan Bank Indonesia. Rupiah ditutup melemah 47 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp 15.037 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.990 per dolar AS.

"Menjelang sore ini, dolar juga terlihat menguat terhadap major currency dan juga nilai tukar regional. Jadi pelemahan rupiah ini juga didorong oleh eksternal," kata pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Menurut Ariston, sentimen kenaikan agresif suku bunga acuan oleh bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), masih menjadi sentimen penekan rupiah dan nilai tukar lainnya terhadap dolar AS. Pekan depan, lanjut Ariston, The Fed kemungkinan bersiap menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin.

"Sikap BI yang tetap mempertahankan suku bunga acuannya tidak membantu penguatan rupiah," ujar Ariston.

Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20-21 Juli 2022 memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan alias BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,5 persen. Selain itu, Bank Indonesia turut mempertahankan suku bunga deposit facility sebesar 2,75 persen dan suku bunga lending facility di level 4,25 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, keputusan tersebut konsisten dengan perkiraan inflasi inti yang masih terjaga di tengah risiko dampak perlambatan ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri. "Dengan suku bunga acuan tetap di 3,5 persen, spread dengan suku bunga acuan AS semakin mendekat. Pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan hingga 3 persen tahun ini," pungkas Ariston.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp 14.991 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 14.989 per dolar AS hingga Rp 15.046 per dolar AS.

Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis melemah ke posisi Rp 15.017 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp 14.984 per dolar AS.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement