EKBIS.CO, MOSKOW -- Schlumberger, kontraktor ladang minyak terbesar di dunia, memiliki tagihan sebesar 400 juta dolar AS atau setara Rp 5,975 triliun (kurs Rp 14.938 per dolar AS) yang belum dibayar dan masih mengendap di Rusia. Hal ini terjadi saat dunia internasional mengisolasi Rusia.
Seperti dilansir dari laman Bloomberg, Kamis (28/7/2022) nilai aset bersih Schlumberger di Rusia tercatat sekitar 1 miliar dolar AS. Angka tersebut merupakan angka yang tercatat pada 30 Juni.
Schlumberger belum mengambil langkah jauh seperti yang sudah dilakukan para saingannya Baker Hughes dan Halliburton yang sudah hengkang dari Rusia lebih dari empat bulan setelah invasi Vladimir Putin ke Ukraina memicu kemarahan internasional.
Chief Executive Officer (CEO) Schlumberger Olivier Le Peuch mengatakan struktur perusahaan yang unik memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk terus beroperasi di Rusia sambil sepenuhnya mematuhi sanksi Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE).