EKBIS.CO, JAKARTA -- Kepemilikan saham pada PT Prima Terminal Petikemas selaku operator Belawan New Container Terminal (BNCT), Sumatra Utara, sepenuhnya beralih kepada PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP). Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo tersebut mengakuisisi masing-masing 15 persen saham yang sebelumnya dimiliki oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Hutama Karya (Persero).
Corporate Secretary SPTP Widyaswendra mengatakan, setelah memegang saham penuh di PT Prima Terminal Petikemas, maka transformasi juga akan disiapkan. "SPTP akan melakukan transformasi pada Prima Terminal Petikemas yang meliputi beberapa aspek," kata Widyaswendra kepada //Republika//, Kamis (28/7/2022).
Dia menjelaskan, tranformasi akan dilakukan melalui aspek standardisasi operasi dan bisnis proses operasional terminal peti kemas. Begitu juga digitalisasi dan sistemasi operasional terminal peti kemas
"Kami juga akan mengoptimalisasi aset serta peningkatkan kompetensi dan keterampilan para pekerja khususnya dalam bidang operasional terminal peti kemas," ujar Widyaswendra.
Dia menegaskan, transformasi perlu dilakukan karena sebelum merger Pelindo, terminal peti kemas tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Termasuk juga Prima Terminal Petikemas memiliki produktivitas dan kualitas layanan standar layanan yang berbeda-beda.
"Dengan sepenuhnya dipegang oleh SPTP maka diharapkan transformasi pada Prima Terminal Petikemas dapat segera dilakukan," ujar Widyaswendra.
Dengan transformasi yang dilakukan, Widyaswendra mengharapkan adanya produktivitas dan kualitas layanan yang diberikan kepada para pengguna jasa perusahaan. Dengan begitu dapat mendukung peningkatan konektivitas angkutan peti kemas dan kelancaran logistik di wilayah Sumatra Utara.
Setelah peralihan kepemilikan resmi, SPTP menjadi pemegang saham tunggal dengan kepemilikan saham 100 persen. Widyaswendra mengatakan pengambilalihan saham PT Prima Terminal Petikemas sebagai bentuk komitmen bersama untuk fokus pada bisnis masing-masing.
Menurutnya, SPTP selaku operator terminal memiliki kompetensi untuk mengembangkan terminal peti kemas di wilayah Sumatra. Dengan kepemilikan sepenuhnya pada SPTP, diharapkan akan memberikan manfaat lebih untuk pengembangan logistik khususnya layanan terminal peti kemas.
"Nilai total transaksi atas pengambilalihan saham ini mencapai Rp 375,9 miliag, nilai tersebut atas 15 persen saham yang dimiliki PT Wijaya Karya dan 15 persen saham milik PT Hutama Karya," jelas Widyaswendra.