EKBIS.CO, SUKABUMI -- Delegasi G20 takjub dengan hasil temuan energi baru terbarukan yang ditemukan Kementerian Pertanian dalam upaya penyediaan bahan bakar yang ramah lingkungan yang sesuai dengan tema utama ketangguhan setiap negara dalam mengatasi perubahan iklim.
"Kami sangat takjub dengan hasil temuan pihak Pemerintah Indonesia khususnya Kementan dalam menciptakan sumber energi baru terbarukan dan kedatangan kami sebagai perwakilan Delegasi G20 dari Argentina tentunya banyak belajar dari Badan Litbang Kementan RI terkait penyediaan sumber energi baru yang tentunya ramah bagi lingkungan," kata Delegasi G20 Argentina Dr Pablo Mercuri saat berkunjung ke Balitri Sukabumi, Jabar pada Jumat, (5/8).
Ia yang juga merupakan Director of the Natural Resources Research Center, INTA ini menyampaikan bahwa Indonesia memiliki banyak sumber daya alam (SDA) yang tidak dimiliki oleh Argentina, bahkan Pablo pun takjub ternyata para peneliti dari Indonesia (Kementan RI) mampu menciptakan sumber daya energi baru terbaru yang ramah lingkungan yang bahan baku utamanya dari berbagai sumber daya alam mulai dari CPO, kemiri sunan dan lain sebagainya.
Tentunya, berbagai ilmu yang didapatnya dari kunjungannya ke Balitri ini akan diaplikasikan di negaranya serta akan banyak belajar dari Indonesia bagaimana bisa menciptakan sumber daya energi dari berbagai SDA yang ada.
Sama halnya dengan Delegasi G20 Jepang Keiichi Hayashi dirinya terpana dengan berbagai temuan sumber bahan bakar yang ramah lingkungan dan ia menilai temuan tersebut akan bisa menjawab masalah perubahan iklim yang menjadi pembahasan utama di dunia khususnya G20.
"Kita tentunya memberikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang telah membuktikan bahwa mereka mampu menciptakan sumber energi yang ramah lingkungan ini, bahkan ini menjadi catatan kami dan mungkin ke depan akan melakukan kerjasama dalam upaya menciptakan sumber energi. Apalagi temuan tersebut sudah diaplikasikan kepada kendaraan dan ternyata berfungsi dengan baik," tambah pria yang menjabat sebagai Program Director in Japan International Research Center for Agricultural Sciences (JIRCAS).
Di tempat yang sama, Kepala Badan Litbang Kementan Prof Fadjry Djufry mengatakan sesuai hasil pertemuan di Bali lalu, terkait bagaimana negara yang tergabung dari G20 dalam ketangguhan menghadapi perubahan iklim. Maka dari itu, Kementanmenjawabnya dengan hasil temuan sumber daya energi baru terbarukan dengan memanfaatkan SDA yang ada.
Bahkan, pihaknya pun sudah membuat alat untuk menciptakan bahan bakar (prototype) yang 100 persen serta ramah lingkungan dari berbagai SDA yang ada mulai dari kelapa sawit, kemiri sunan dan lain sebagainya."Indonesia memiliki banyak SDA seperti kepala sawit, kemiri sunan, CPO dan lain sebagainya yang ternyata bisa diolah untuk menjadi bahan bakar ramah lingkungan," katanya.