Rabu 10 Aug 2022 23:08 WIB

Strategi Pengendalian Inflasi Pangan Agar Capai Lima Persen 2022

Perlu upaya bersama untuk mewujudkan target penurunan inflasi pangan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (Gernas PIP) memiliki sejumlah strategi pencapaian. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan perlu upaya bersama untuk mewujudkan target penurunan inflasi pangan hingga lima persen pada tahun ini.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (Gernas PIP) memiliki sejumlah strategi pencapaian. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan perlu upaya bersama untuk mewujudkan target penurunan inflasi pangan hingga lima persen pada tahun ini.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (Gernas PIP) memiliki sejumlah strategi pencapaian. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan perlu upaya bersama untuk mewujudkan target penurunan inflasi pangan hingga lima persen pada tahun ini.

"Upaya sinergi antar daerah diperlukan untuk mencukupi kelangkaan pangan serta meningkatkan kapasitas produksi sebagai langkah antisipasi gejolak ketahanan pangan," kata Perry dalam peluncuran Gernas PIP, Rabu (10/8/2022).

Baca Juga

Kegiatan Gernas PIP yang diluncurkan kali ini mencakup Perluasan Kerjasama Antar Daerah, Komitmen penyelenggaraan Operasi Pasar daerah rentan gejolak inflasi di wilayah Jawa, serta Implementasi Gerakan urban farming dan digital farming.

Untuk mengawali implementasi Gernas PIP dalam pengendalian inflasi, Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi dan TPID Provinsi di seluruh Jawa menyepakati perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD) di Jawa Timur. Selain itu juga komitmen bersama pelaksanaan operasi pasar serentak.

Pencanangan gerakan Urban Farming meliputi 77 ribu bibit cabai. Selain itu ada program Dedikasi untuk Negeri berupa sarana prasarana teknologi digital farming dan green house sebagai pendukung pengembangan klaster di Jawa Timur.

Selanjutnya implementasi GNPIP akan dilakukan juga di provinsi-provinsi lain hingga akhir tahun 2022. Ia mengajak seluruh pihak untuk menggelorakan semangat dan berjuang bersama dalam mengendalikan inflasi pangan ini.

Perry mengatakan, meski tidak terkena imbas langsung dari penyebab inflasi global, Indonesia tetap terancam dampak tidak langsung.  Berbagai tantangan seperti ketidakpastian ekonomi global dan risiko stagflasi masih menyelimuti entah sampai kapan.

Konflik geopolitik yang terjadi antara Rusia-Ukraina juga masih berlanjut. Keduanya padahal merupakan pemasok 20 persen dari kebutuhan pangan dan energi global.

Lebih lanjut Perry menegaskan sinergi dan langkah bersama dapat ditempuh. Langkah konkrit kali ini diambil mengingat inflasi pangan memiliki bobot yang cukup besar dari komposisi pengeluaran masyarakat sehingga pengendaliannya akan memberikan dampak sosial yang besar untuk kesejahteraan masyarakat.  

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement