EKBIS.CO, JAKARTA -- Citibank Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp 749,6 miliar atau tumbuh 62,8 persen pada semester I 2022. Adapun capaian ini karena menurunnya kerugian penurunan nilai aset keuangan.
Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan, Kamis (11/8/2022) pada semester I 2022 Citibank mencatat impairment senilai Rp 712,5 miliar atau menurun minus 76,7 persen menjadi Rp 165,8 miliar. Hal ini menyebabkan laba operasional kantor cabang di Indonesia ini naik 49,5 persen menjadi Rp 963,8 miliar.
Kemudian pendapatan bunga bersih bank mengalami kontraksi pada semester I 2022 bila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya. Sepanjang Januari–Juni 2022, pendapatan bunga bersih turun 8,5 persen menjadi Rp 1,6 triliun.
Bank pada periode tersebut telah berhasil menekan beban bunga sebesar 33,1 persen menjadi Rp 282 miliar. Akan tetapi pendapatan bunga bank turun 15,5 persen menjadi Rp 1,8 triliun.
Selanjutnya pendapatan bunga bersih mengalami kontraksi karena margin bunga bersih (net interest margin/NIM) turun 42 basis poin (bps) secara tahunan atau dari 4,23 persen menjadi 3,81 persen. Maka itu, meskipun kredit tumbuh 9,8 persen belum cukup kuat membuat pendapatan bunga bersih tumbuh.
Dari sisi penghimpunan dana, bank tumbuh bermodalkan dana murah atau current account savings accounts (CASA), utamanya giro yang naik 20,4 persen. Tabungan dan deposito bank, masing-masing, turun 12,8 persen dan 3,7 persen. Secara total, dana pihak ketiga (DPK) bank naik 11,1 persen menjadi Rp 61,3 triliun.
Adapun rasio keuangan, Citibank melaporkan sejumlah perbaikan. Rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross turun 75 bps dari 3,61 persen menjadi 2,86 persen. Begitu pula dengan NPL net yang turun 74 bps menjadi 0,26 persen.
Citibank juga mampu meningkatkan profitabilitas. Hal ini terlihat dari melambungnya tingkat pengembalian berdasarkan aset (ROA) dan berdasarkan ekuitas (ROE). Pada semester I 2022 ROA berada pada level 2,18 persen atau naik 71 bps, sedangkan ROE naik 437 bps menjadi 9,89 persen.