EKBIS.CO, JAKARTA -- Holding BUMN Pangan atau ID Food berencana lakukan second wave transformation atau langkah transformasi lanjutan pasca holding pangan ini terbentuk pada awal tahun ini. Direktur Utama Holding Pangan ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan transformasi lanjutan merupakan komitmen perusahaan dalam menjaga dan meningkatkan tren positif kinerja holding.
"Kami telah menyiapkan langkah transformasi lanjutan sebagai upaya memajukan pangan meliputi beberapa sektor," ujar Frans dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (14/8).
Frans menyampaikan ID Food akan membangun smart farming atau sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas seluas 12 hektare lahan tebu di Jawa Barat melalui penerapan budidaya tebu dengan teknologi full mekanisasi dan remote sensing. Frans berharap kehadiran smart farming dapat peningkatan akurasi penanaman dan hasil produksi tebu yang baik."Komoditas padi juga akan dilakukan pengembangan lahan di Sukamandi Subang dengan menciptakan Integrated Farming," ucap Frans.
Frans menyebut lahan ini nantinya akan diintegrasikan dengan pengolahan Pajale, pengolahan limbah menjadi pupuk dan pallet serta pusat pengembangan benih unggulan. Frans mengatakan, langkah transformasi berikutnya, pada sektor peternakan akan dilakukan pengembangan ekosistem bisnis unggas seperti Ayam DOC secara end to end dan terintegrasi. "Pengembangan penggemukan hewan ternak sapi dan breeding juga dilakukan dan terintegrasi dengan jaringan peternak rakyat," lanjut Frans.
Menurut Frans, sektor perikanan juga akan dilakukan revitalisasi cold storage untuk meningkatkan kapasitas Unit Pengolahan Ikan (UPI). Pun dengan komoditas garam juga dilakukan modernisasi tambang garam untuk mendukung peningkatan ladang garam melalui proses mekanisasi panen.
"Langkah-langkah transformasi pengembangan bisnis ini ditargetkan mulai tahun ini hingga 2024, selain itu juga akan lakukan perampingan beberapa anak perusahaan atau divestasi," sambung Frans.
Frans berharap sejumlah rencana strategis ini akan mampu mendongkrak kinerja holding yang pada semester I 2022 telah membukukan pendapatan sebesar Rp 6,2 triliun atau tercapai 93 persen dari anggaran 2022 yang sebesar Rp 6,6 triliun. "Dengan demikian kinerja pendapatan sampai semester I 2022 mencapai 16 persen YoY," kata Frans.
Frans menyampaikan tiga sektor menjadi penopang utama dalam perolehan pendapatan seperti gula sebesar Rp 1 triliun, sektor perdagangan retail dengan kontribusi sebesar Rp 3 triliun, dan sektor peternakan sekitar Rp 1,3 triliun.