EKBIS.CO, JAKARTA-- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menjelaskan alasan seruannya berjuang atau jihad ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi global dan ancaman berbagai krisis dunia. Wapres Ma'ruf mengatakan, di situasi tersebut, pemerintah menargetkan pemulihan ekonomi berjalan secara cepat.
Menurutnya, ada yang ingin dicapai yaitu pertumbuhan ekonomi dan juga pemerataan ekonomi.
"Pemerataan ini amanat, amanat konstitusi untuk membangun ekonomi yang berkeadilan, sehingga bagaimana kesenjangan itu bisa kita perkecil, dan itu harus melibatkan seluruh potensi masyarakat," kata Wapres Ma'ruf kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (18/8).
Untuk mencapai hal itu, kata Kiai Ma'ruf, masyarakat harus bersatu padu seperti halnya saat pahlawan dan para pendiri bangsa berjuang merebut kemerdekaan. Ma'ruf berharap semangat dan kegigihan melawan penjajah, ditularkan saat ini untuk kebangkitan ekonomi.
"Karena itu, saya bilang masyarakat jangan terkotak-kotak sekarang, jangan ego pribadi, ego kelompok, sebab kalau tidak ini kita tidak bisa bersama-sama, seperti perjuangan 1945 itu kan seluruh potensi itu menyatu baru kemudian kita bisa merdeka," kata Wapres Ma'ruf.
Wapres Ma'ruf meyakini Indonesia mampu melewati berbagai tantangan ekonomi di masa depan jika seluruh masyarakat membangun kebersamaan, bergotong rotong.
"Sehigga kita akan bisa (melewati tantangan), ini semangat jihad ini, semangat juang dengan penuh keikhlasan ini menjadi sesuatu yang harus kita bangkitkan dari seluruh bangsa Indonesia," katanya.
Sebelumnya, di peringatan Hari Konstitusi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyerukan agar masyarakat Indonesia berjuang dalam pemulihan ekonomi atau berjihad secara ekonomi. Wapres Ma'ruf mengatakan, tantangan bangsa Indonesia saat ini berbeda pada saat tahun 1945 melawan penjajah.
Saat ini, kata Wapres Ma'ruf, Indonesia mengalami ancaman krisis pangan, krisis energi dan krisis keuangan akibat ketidakpastian situasi global.
"Kalau dulu jihad menghadapi musuh, kita sekarang menghadapi jihad ekonomi, yaitu pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat," kata Wapres Ma'ruf.
Dia mengingatkan, adanya krisis tidak lepas terjadinya berbagai persoalan dunia mulai dari perang geo politik Rusia-Ukraina, perubahan iklim, dan dampak lanjutan dari pandemi Covid-19
"Sebagai tantangan kita ke depan. Kita ingin pulih setelah menghadapi pandemi karena itu. Maka Kita harapkan melalui semangat 45 dan semangat keikhlasan para pejuang untuk menjiwai kita semua, kita melakukan jihad ekonomi ke depan," kata Kiai Ma'ruf.