EKBIS.CO, WASHINGTON — Pemasok kontainer pengiriman global China International Marine Containers dan Maersk Container Industry menyatakan untuk membatalkan rencana merger. Dikutip dari Reuters, Kamis (25/8/3022), pembatalan tersebut dilakukan katena alasan tantangan regulasi yang signifikan.
Padahal sebelumnya China International Marine Containers pada September 2021 setuju untuk membeli perusahaan pelayaran Denmark AP Moeller pembuat kontainer berpendingin Maersk itu. Pembelian perusahaan tersebut ditaksir seharga 987,3 juta dolar AS atau setara Rp 14,608 triliun (kurs Rp 14.796 per dolar AS).
Departemen Kehakiman AS mengatakan kesepakatan tersebut akan menggabungkan dua dari empat pemasok kontainer pengiriman berpendingin dunia. Lalu selanjutnya memusatkan rantai pasokan dingin global.
Departemen Kehakiman mengatakan juga akan mengkonsolidasikan kontrol lebih dari 90 persen dari kotak kontainer terisolasi dan produksi kontainer pengiriman berpendingin di seluruh dunia. Khususnya di entitas milik negara atau yang dikendalikan negara.
Asisten Jaksa Agung Jonathan Kanter yang mengepalai divisi antimonopoli Departemen Kehakiman, mengatakan akuisisi tersebut dapat menyebabkan harga yang lebih tinggi, kualitas yang lebih rendah, dan ketahanan yang lebih rendah dalam rantai pasokan global. “Ini akan memperkuat posisi dominan CIMC dalam industri yang sudah terkonsolidasi dan menghilangkan MCI sebagai pesaing independen yang inovatif,” jelas Kanter.
Kantor Kartel Federal Jerman mengatakan pada Desember 2022 bahwa pihaknya juga telah membuka penyelidikan tentang dampak pengambilalihan Maersk Container Industry (MCI) oleh CIMC di pasar.
Maersk mengatakan sayangnya kesepakatan tersebut tidak akan berlanjut. Maersk memastikan untuk saat ini akan menilai pengaturan struktural terbaik demi memastikan pengembangan bisnis jangka panjang.