EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan total pagu anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2023 diputuskan sebesar Rp 15,42 triliun atau naik dari pagu indikatif awal sebesar Rp 13,72 triliun maupun dari alokasi anggaran 2022 sebesar Rp 14,45 triliun.
"Berdasarkan surat Menteri Keuangan, pagu anggaran Kementan sebesar Rp 15,42 triliun atau ada tambahan Rp 1,7 triliun dari pagu indikatif sebesar Rp 13,72 triliun," kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR, di Senayan Jakarta, Rabu (31/8/2022).
Syahrul menjelaskan, penambahan anggaran Kementan pada 2023 dibutuhkan untuk penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ternak yang merebak di Indonesia. Di satu sisi, Kementan juga akan kembali melakukan pengembangan produksi kedelai dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan impor.
Berdasarkan paparan Syahrul, penambahan anggaran khusus untuk penanganan PMK sebesar Rp 1,24 triliun dan pengembangan kedelai Rp 450 miliar.
Syahrul menuturkan pada tahun ini Kementan telah melakukan sejumlah penyesuaian anggaran yang dibutuhkan untuk menangani PMK. Termasuk kebutuhan anggaran untuk pengadaan vaksin PMK.
Tahun ini saja, total anggaran khusus untuk penanganan PMK sebesar Rp 3,48 triliun. Selain dari anggaran Kementan 2022, kebutuhan dana PMK itu juga bersumber dari pembukaan blokir automatic adjustment anggaran Kementan yang disetujui Kementerian Keuangan.
Anggaran PMK tahun ini digunakan untuk pengadaan vaksin dan sarana pendukung sebesar Rp 1,67 triliun, operasional vaksinasi Rp 746 miliar, pendataan ternak Rp 526 miliar, serta penggantian ternak Rp 150 miliar.
Adapun untuk kedelai, Kementan mengaku masih terus mengupayakan peningkatan produksi. Syahrul menyatakan, tahun 2023 Kementan menargetkan proyeksi kedelai yang didanai oleh APBN sebesar 590 ribu ton atau naik target produksi tahun ini sekitar 500 ribu ton.
Kementan juga telah menetapkan target produksi terhadap sejumlah komoditas utama tahun 2023. Di antaranya, produksi padi ditarget 54,5 juta ton, cabai 2,93 juta ton, bawang merah 1,71 juta ton dan bawang putih 45,45 ribu ton, daging sapi/kerbau 465 ribu ton dan jagung sebesar 23,05 juta ton.
Selain itu, proyeksi tebu ditarget mencapai 37,15 juta ton, kopi 810 ribu ton, kakao 780 ribu ton, dan kelapa 2,99 juta ton.