EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk memastikan perawatan pesawat Garuda Indonesia dan Citilink dapat selesai sesuai target. Direktur Utama GMF Andi Fahrurrozi mengungkapkan meskipun saat ini kondisi hanggar GMF cukup penuh namun target penyelesaian perawatan pesawat dapat selesai sesuai target.
"Kami menargetkan pesawat narrow body Garuda yang Boeing 737 dan Citilink A320 semua bisa terbang pada Desember 2022," kata Andi dalam konferensi video, Jumat (2/9/2022).
Selain pesawat dari Garuda Indonesia Group, Andi memastikan pesawat dari maskapai domestik berjadwal lainnya yang saat ini berada di hanggar GMF juga bisa selesai pada Desember 2022. Andi mengharapkan penyelesaian perawatan pesawat dapat membantu meningkatkan kapasitas maskapai.
"Kami targetkan selesai Desember 2022 sehingga bisa menambah kapasitas maskapai yang beroperasi di domestik," tutur Andi.
Andi mengakui GMF kerap menghadapi tantangan dalam proses perawatan pesawat setelah kondisi pandemi Covid-19. Dia mengungkapkan tantangan terbesar muncul dari sisi supply chain yakni shipment.
"Dulu dari Amerika Serikat dan Eropa bisa dua sampai tiga hari saja. Sekarang bisa lebih dari tujuh hari. Long time penyelesaian pesawat bisa lebih lama dari biasanya," ungkap Andi.
Andi menambahkan saat ini GMF juga menerima perawatan pesawat wide body yang datang dari luar negeri. terutama dari middle east dan eropa. Sementara untuk pesawat narrow body mayoritas dari domestik dari Garuda Indonesia Group dan maskapai nasional lainnya. Selain itu juga pesawat dari maskapai Filipina, Thailand Korea, dan Vietnam.
Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengakui kondisi jumlah pesawat yang dioperasikan Garuda Indonesia saat ini masih sedikit. Dia menargetkan, hingga akhir tahun Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia bisa menambah jumlah pesawat yang dioperasikan.
“Buat Garuda (targetnya hingga akhir 2022) ada 60 pesawat atau lebih terus Citilink juga 60. Jadi 120 pesawat tapi ini kan butuh waktu dan dana merestorasi,” jelas Irfan.
Irfan menuturkan pesawat yang direstorasi bukan berarti dalam keadaan rusak. Dia menjelaskan, selama pandemi Covid-19 membuat jumlah penumpang turun drastis sehingga operasional pesawat juga berkurang.
“Kemarin pandemi itu kan pesawat bukan rusak tapi seharusnya perawatan rutin tapi karena pandemi tidak banyak penumpang jadi pesawat kita diemin,” ucap Irfan.
Dalam merestorasi, Irfan mengatakan prosesnya dilakukan bertahap. Irfan memastikan sebagian jumlah pesawat yang dimiliki Garuda akan direstorasi tahun ini dan sebagian lagi akan dilakukan pada semester I 2023.