EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengembang kota mandiri PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), optimistis dapat mencapai target prapenjualan 2022 sebesar Rp 7,7 triliun. Optimisme tersebut tidak lepas dari pencapaian kinerja prapenjualan sepanjang enam bulan pertama yang sudah mencapai Rp 4,7 triliun.
Segmen residensial merupakan segmen dengan kontribusi terbesar yakni Rp 2,97 triliun, disusul oleh segmen komersial sebesar Rp 1,43 triliun. "Kami akan terus melanjutkan pemasaran produk-produk unggulan baik residensial maupun komersial sampai dengan akhir tahun 2022," kata Direktur BSDE Hermawan Wijaya, Kamis (15/9/2022).
Beberapa produk residensial dan komersial yang dipasarkan sepanjang 2022 di BSD City sebagai flagship project antara lain: Yuthica, Latinos Business District, Laurel, Kanade, Tanakayu (klaster Jiva, Svani, Svadhi Svasti), Campton dan Ruko Greenwich.
Pencapaian prapenjualan yang solid akan berdampak pada pencapaian Pendapatan Usaha. Saat penyerahan unit kepada konsumen, maka prapenjualan akan diakui sebagai Pendapatan Usaha.
Pada enam bulan pertama 2022, BSDE berhasil membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp 3,83 triliun. Pencapaian tersebut setara pertumbuhan 17,87 persen secara year on year. Pada periode yang sama tahun lalu, BSDE membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp 3,25 triliun.
Segmen Penjualan Tanah, Bangunan dan Strata Title membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp 2,89 triliun. Sehingga segmen tersebut memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Usaha konsolidasi sebesar 75,34 persen, terbesar diantara segmen lainnya.
Untuk menjaga tingkat pertumbuhan dan keberlangsungan usaha pada level yang diinginkan, Perseroan berupaya menjaga margin laba kotor di kisaran lebih dari 60 persen. Hingga akhir Juni 2022, Laba Kotor tercatat sebesar Rp 2,37 triliun, tumbuh 8,39 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,19 triliun.
Kemudian Laba Periode Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Induk tercatat sebesar Rp 463,64 miliar. Posisi Kas dan Setara Kas tercatat tumbuh 17,44 persen menjadi Rp 9,12 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 7,77 triliun. Angka ini merupakan tertinggi dibandingkan emiten properti lainnya di Indonesia.
Adapun Total Aset BSDE tumbuh 3,61 persen menjadi Rp 63,69 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 61,47 triliun. Menurut Hermawan, posisi keuangan yang solid akan memudahkan BSDE dalam menyelesaikan proyek-proyek yang sedang berjalan maupun yang akan dikerjakan.
Saat ini, BSDE memiliki cadangan lahan seluas 3.865,98 hektar yang tersebar di beberapa kota strategis di Indonesia. BSD City tercatat memiliki cadangan lahan terluas yakni 2.197 hektar lebih. BSD City yang kini masuk Tahap III pengembangan masih menjadi sumber pendapatan terbesar bagi BSDE.