EKBIS.CO, JAKARTA - Produk UMKM Indonesia bakal memikat pebisnis Amerika Latin dan Karibia dalam Forum bisnis Indonesia-Latin America and Caribbean (INALAC) 2022 yang diselenggarakan pada 17-18 Oktober mendatang. UMKM Indonesia sebelumnya ditargetkan untuk bisa ekspor ke negara-negara di luar negeri termasuk ke negara-negara Amerika Latin dan Karibia.
"Produk UMKM akan unjuk gigi di forum bisnis ini. Target kita juga yaitu mendidik seribu eksportir UMKM," ujar Staf Khusus Menteri Luar Negeri Bidang Diplomasi Kawasan, Ngurah Swajaya dalam media briefing di Jakarta, Jumat (16/9/2022).
Ngurah mengatakan, salah satu produk UMKM unggulan adalah kerajinan tangan. Sebab menurutnya hotel-hotel di kawasan Amerika Latin banyak yang berniat membeli produk kerajinan tangan Indonesia semisal furniture untuk dipasang di hotel mereka.
Selain produk kerajinan tangan, produk perhiasaan juga menjadi daya pikat dan incaran pasar Amerika Latin dan Karibia. "Perhiasan juga jadi produk yang akan dipasarkan. Selama ini, negara-negara Amerika Latin dan Karibia membeli produk tersebut di wilayah Amerika Serikat (AS) dan jadi ada peluang disitu," kata Ngurah.
Forum bisnis INALAC yang dimulai sejak 2019 ini diharapkan mencapai target perdagangan dari tahun sebelumnya sekitar 87 juta dolar AS. Ngurah yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu mencatat jumlah transaksi yang semakin besar.
"Pada 2021, lebih banyak yang berpartisipasi pada 2.745 peserta dengan transaksi 87,96 juta dolar AS. Angka tersebut terus meningkat tiap tahun," ujar Ngurah.
Menurutnya angka itu sejalan dengan peningkatan nilai perdagangan. "Hal ini menunjukkan tren peningkatan kerja sama kita di Amerika Latin dan Karibia," tukasnya.
Forum INALAC ke-4 akan diselenggarakan pada 17-18 Oktober 2022 di JHL Solitaire Gading Serpong. Tema forum 2022 adalah "Indonesia -Amerika Latin dan Karibia: Berubah menjadi Era Baru."
INALAC 2022 terdiri dari sesi pleno, sesi panel, business pitching dan business matching. Sidang pleno akan dibuka secara resmi dengan keynote speech oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (live recording) dan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).