Senin 19 Sep 2022 14:04 WIB

Pupuk Indonesia Grup Hadirkan Inovasi untuk Perbaiki Unsur Hara Tanah

Program D'Komposer merupakan salah satu upaya memperbaiki kualitas tanah pertanian.

Red: Gita Amanda
Pupuk Indonesia Grup selaku perusahaan bidang nutrisi tanaman dan solusi pertanian menghadirkan inovasi berupa Program D'Komposer yang merupakan pendampingan petani dalam penggunaan bahan organik tanah untuk memperbaiki kualitas unsur hara tanah, (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Pupuk Indonesia Grup selaku perusahaan bidang nutrisi tanaman dan solusi pertanian menghadirkan inovasi berupa Program D'Komposer yang merupakan pendampingan petani dalam penggunaan bahan organik tanah untuk memperbaiki kualitas unsur hara tanah, (ilustrasi).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pupuk Indonesia Grup selaku perusahaan bidang nutrisi tanaman dan solusi pertanian menghadirkan inovasi berupa Program D'Komposer yang merupakan pendampingan petani dalam penggunaan bahan organik tanah untuk memperbaiki kualitas unsur hara tanah agar menghasilkan pertanian berkelanjutan.

Senior Project Manager (SPM) Creating Shared Value (CSV) Pupuk Indonesia Dwi Pudyasmoro Basuki dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan program D'Komposer merupakan salah satu upaya memperbaiki kualitas tanah pertanian.

Baca Juga

D'Komposer, lanjutnya, memanfaatkan produk hayati dari anak perusahaan Pupuk Indonesia Grup, salah satunya Biodex milik Pupuk Kaltim sebagai bioaktivator perombak atau pendegradasi bahan organik ramah lingkungan. Bioaktivator tersebut akan dilakukan melalui pengembalian jerami hasil pengomposan ke dalam area persawahan (insitu).

"Pupuk Indonesia Grup secara konsisten berperan aktif dalam mendukung program penurunan emisi atau net zero emission pemerintah yang ditargetkan tercapai pada tahun 2026. Dalam rangka berkontribusi pada capaian program tersebut, Pupuk Indonesia Grup berkomitmen menjadi solusi pertanian berkelanjutan," kata Dwi pada acara tahap awal uji coba program D?Komposer di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Berdasarkan data Badan Pusat Status (BPS), luas lahan terdegradasi atau penurunan kualitas mencapai 14 juta hektare. Melalui Program D'Komposer akan mempercepat proses dekomposisi kandungan bahan organik dari proses pengomposan jerami sisa panen yang menumpuk di area persawahan.

Dwi mengatakan biasanya masih banyak pelaku pertanian yang melakukan kegiatan pembakaran jerami sisa panen yang menghasilkan residu dalam bentuk gas dan limbahnya menjadi penyumbang peningkatan emisi karbon.

Program D'Komposer, lanjutnya,akan memperbaiki kualitas lahan pertanian secara berkelanjutan melalui peningkatan kandungan C-organik pada tanah. Limbah jerami sisa panen dioptimalisasi melalui pengomposan yang memberikan nilai tambah pada keberlangsungan lahan pertanian.

"Tidak hanya itu, melalui program D'Komposer ini, Pupuk Indonesia Grup turut mengajak saudara sekalian untuk mulai sadar dan menerapkan perlakuan pertanian dengan melakukan pemupukan berimbang," katanya.

Lebih lanjut Dwi mengungkapkan Pupuk Indonesia Grup juga akan melaksanakan Program D'Komposer di tujuh provinsi secara bertahap, seperti di Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogjakarta.

Pupuk Indonesia selaku holding mengapresiasi PT Pupuk Kalimantan Timur selaku pelaksana Program D'Komposer yang telah mengaplikasikan Biodex pada lahan 50 hektare di Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Bone. Produk Biodex ini berfungsi sebagai komposting bahan organik yang ramah lingkungan dengan waktu yang relatif singkat.

SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono mengatakan implementasi D'Komposer menggunakan Biodexmenghasilkan peningkatan nilai C-organik jelang panen di angka 0,54 atau lebih tinggi dibanding lahan tanpa Biodex, dengan rata-rata nilai C-organik hanya 0,15. Begitu juga dengan potensi hasil panen, produktivitas naik mencapai 9,9 ton/hektareatau naik 4 ton lebih dari panen sebelumnya 5,8/hektare.

"Selain itu nilai potensi dekarbonisasi melalui pengembalian jerami menggunakan Biodex pada program D'Komposer mencapai 218,99 ton CO2 Equivalent. Hal ini menunjukkan jika jerami bisa kita olah menjadi unsur organik tanpa ada lagi emisi yang dihasilkan akibat pembakaran," kata Teguh.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement