EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir melihat potensi pengembangan subholding PLN salah satunya adalah dengan melakukan aksi korporasi melalui Initial Public Offering (IPO). Dari empat subholding yang dimiliki PLN saat ini, Erick menilai Subholding Beyond kWh bisa memiliki peluang melantai di bursa.
"Mungkin saja untuk IPO, potensinya ada terutama untuk yang subholding beyond kWh," ujar Erick di Kantor Pusat PLN, Rabu (21/9).
Sementara itu, Erick menjelaskan pembentukan Subholding Icon Plus ditujukan untuk mengkonsolidasikan bisnis perusahaan setrum yang di luar kelistrikan. Salah satunya dengan memaksimalkan jaringan kabel yang sudah ada untuk dijadikan fiber optic.
Subholding ini akan menjawab tantangan perkembangan ekonomi digital kedepan. Kata Erick, saat ini Indonesia merupakan pasar ekonomi digital terbesar di asia tenggara. Hal ini membutuhkan dukungan infrastruktur yang semakin banyak.
"Pastinya ketika ekonomi digital tumbuh kita bicara yang namanya infrastruktur itu ya salah satunya ya fiber optic itu atau kabel yang dipunyai PLN yang bisa mengalirkan yang namanya wi-fi dan lain-lain. Potensi itu ada," kata dia.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan salah satu buah pembentukan Holding Subholding adalah membangun lini bisnis baru beyond kWh yang akan dikonsolidasikan di dalam subholding PLN ICON Plus. Aset-aset kelistrikan yang tadinya digunakan hanya untuk layanan kelistrikan, dikembangkan untuk layanan Beyond kWh.
"Ada layanan internet, ada PLN market Place, ada EV Charging, baterai swap, sistem Charge-in, rooftop, ListriQu, dll. Super App kami New PLN Mobile, menjadi ujung tombaknya," ujarnya.
Darmawan berharap, dengan Holding Subholding ini, maka proses bisnis menjadi jauh lebih efektif dan efisien. Utilisasi aset menjadi jauh lebih optimal.