Selasa 27 Sep 2022 22:51 WIB

Kemenkop Bangun Ekosistem Wirausaha Berbasis IDE

Kemenkop menyebut wirausaha berbasis IDE bisa buat struktur ekonomi lebih tangguh

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop Siti Azizah, saat memberikan sambutan secara virtual pada Workshop Pengembangan Kewirausahaan Nasional, yang diselenggarakan di Aceh, Selasa (27/9). Kemenkop menyebut wirausaha berbasis IDE bisa buat struktur ekonomi lebih tangguh
Foto: Kemenkop UKM
Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop Siti Azizah, saat memberikan sambutan secara virtual pada Workshop Pengembangan Kewirausahaan Nasional, yang diselenggarakan di Aceh, Selasa (27/9). Kemenkop menyebut wirausaha berbasis IDE bisa buat struktur ekonomi lebih tangguh

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) terus mempercepat pembangunan ekosistem bagi wirausaha yang lebih baik. Hal itu demi menciptakan struktur ekonomi lebih tangguh dengan semakin banyaknya pelaku UMKM yang naik kelas ke skala usaha lebih tinggi.

“Kita terus mengupayakan penumbuhan wirausaha berbasis IDE (Innovation Driven Enterprises). Bukan lagi Small Business Owner yang muncul karena kebutuhan atau terpaksa oleh keadaan (necessity entrepreneur) yang tidak memiliki jiwa kewirausahaan,” kata Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop Siti Azizah, saat memberikan sambutan secara virtual pada Workshop Pengembangan Kewirausahaan Nasional, yang diselenggarakan di Aceh, Selasa (27/9).

Kegiatan yang mengangkat tema 'Wirausaha Tumbuh, Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat' itu diikuti oleh 100 pelaku UMKM yang dikurasi PLUT KUMKM Provinsi Aceh dan Universitas Syiah Kuala Aceh. Saat ini, kata Siti, pemerintah terus memberikan perhatian serius dalam mengembangkan kewirausahaan dengan dikeluarkannya Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024.

Hal ini bertujuan memanfaatkan banyak potensi yang ada saat ini, seperti pembelian produk dalam negeri melalui pemerintah sebesar Rp 1.481 triliun dan BUMN sebesar Rp 420 triliun. Lalu pemanfaatan potensi nilai ekonomi digital di Indonesia yang mencapai Rp 4.531 triliun pada 2030.

“Melalui workshop kali ini, akan diberikan edukasi tentang kewirausahaan dan program atau kegiatan yang mendukung berkembangnya wirausaha di daerah. Selain itu akan diberikan pula afirmasi pengalokasian anggaran onboarding pada e-katalog sebesar 40 persen bagi pengadaan barang dan jasa yang diarahkan pada produk KUMKM,” kata Azizah.

Siti menambahkan, berdasarkan data yang dilansir dari LKPP per 13 September 2022, untuk E-Katalog Provinsi Aceh telah terdaftar sebanyak 914 penyedia dengan 4.490 produk yang onboarding. Sedangkan transaksi yang terjadi sebesar Rp 725,63 miliar yang merupakan tertinggi nomor 2 dari 34 provinsi setelah DKI Jakarta.

“Saya mengapresiasi Pemerintah Provinsi Aceh karena dengan tingginya transaksi tersebut menunjukan keberpihakan Pemerintah terhadap UMKM,” kata Azizah. 

Ia menegaskan, dengan ekosistem kewirausahaan yang kondusif berlandaskan kebijakan yang mendukung kemudahan berusaha, serta adanya berbagai fasilitasi dan insentif, maka saat ini menjadi entrepreneur adalah suatu hal yang sangat mudah.

“Jadilah bagian perubahan untuk Indonesia yang lebih baik dengan menciptakan wirausaha unggul dan berdaya saing dengan usaha yang inovatif dan berkelanjutan. Jangan takut memulai berusaha karena kita harus pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat dengan berwirausaha,” ujar Azizah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement