Rabu 28 Sep 2022 07:59 WIB

GMF Kantongi Kerja Sama Senilai 27 Juta Dolar AS di MRO Asia Pacific

MRO Asia Pacific juga menjadi wadah GMF untuk tingkatkan koneksi usai pandemi

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja Garuda Maintenance Facility (GMF) memasangkan nomer kursi di Pesawat Garuda Indonesia yang akan digunakan untuk armada haji 1443 H/2022 di Hanggar GMF Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) berpartisipasi dalam ajang konferensi dan pameran MRO Asia Pacific 2022 di Singapore Expo and Exhibition Center, Singapura, pada 20-23 September 2022. Dalam ajang tersebut, anak usaha Garuda Indonesia itu berhasil meraup sejumlah kerja sama dengan nilai sekitar Rp 27 miliar dolar AS
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Pekerja Garuda Maintenance Facility (GMF) memasangkan nomer kursi di Pesawat Garuda Indonesia yang akan digunakan untuk armada haji 1443 H/2022 di Hanggar GMF Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) berpartisipasi dalam ajang konferensi dan pameran MRO Asia Pacific 2022 di Singapore Expo and Exhibition Center, Singapura, pada 20-23 September 2022. Dalam ajang tersebut, anak usaha Garuda Indonesia itu berhasil meraup sejumlah kerja sama dengan nilai sekitar Rp 27 miliar dolar AS

EKBIS.CO,  JAKARTA — PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) berpartisipasi dalam ajang konferensi dan pameran MRO Asia Pacific 2022 di Singapore Expo and Exhibition Center, Singapura, pada 20-23 September 2022. Dalam ajang tersebut, anak usaha Garuda Indonesia itu berhasil meraup sejumlah kerja sama dengan nilai sekitar Rp 27 juta dolar AS. 

“Kerja sama ini untuk beberapa produk maintenance yang diantaranya adalah produk line, engine, component, dan juga airframe maintenance,” kata Direktur Utama GMF Aero Asia kepada Republika, Selasa (27/9/2022). 

Dia menjelaskan keikutsertaan GMF dalam ajang MRO Asia Pacific merupakan upaya untuk berkoneksi dengan lebih banyak pelaku industri aviasi global untuk mewujudkan pemulihan berkelanjutan pasca pandemi Covid-19. MRO Asia Pacific juga menjadi wadah eksplorasi bagi GMF untuk mengembangkan pangsa pasar dan merumuskan strategi pemulihan berkelanjutan melalui kemitraan dengan pelanggan, pemasok, manufaktur, bahkan kompetitor.  

Acara yang telah vakum selama tiga tahun terakhir tersebut menjadi penghubung pelaku dunia aviasi untuk membuka peluang kolaborasi dan kerja sama dari sebanyak 190 partisipan yang berasal dari Amerika, Eropa, Asia, dan Australia. Khususnya untuk dapat saling bahu membahu membangkitkan industri penerbangan yang terdampak signifikan selama adanya pembatasan lalu lintas udara di masa pandemi. 

“Pada hari pertama pameran, GMF menyepakati kerja sama dengan Malaysia Airlines Berhad dalam segmen bisnis line maintenance pada sebanyak tujuh station,” tutur Andi. 

Dia menambahkan GMF juga mendapatkan kepercayaan dari Garuda Indonesia dalam hal program reaktivasi pesawat narrow body, landing gear overhaul, engine shop visit, dan APU shop visit. Andi yakin kegiatan tersebut dapat membuka berbagai pintu peluang bisnis yang begitu terbatas selama pandemi. 

“Terdampaknya industri aviasi, khususnya MRO dan GMF, tidak lagi hanya bisa diselesaikan sendiri-sendiri, melainkan dibutuhkan kolaborasi dalam masa pemulihannya, untuk itu komunikasi dan diskusi tatap muka seperti ini adalah hal yang sangat dibutuhkan,” jelas Andi. 

Pada hari kedua, GMF juga berhasil menggandeng Griffon Aviation Services LLC dalam kerja sama perawatan mesin pesawat CFM56-7. Kerja sama yang telah terjalin sebelumnya diperkuat dengan komitmen kedua belah pihak untuk melanjutkan kemitraan dalam hal pengiriman engine overhaul oleh Griffon kepada GMF. 

Delegasi GMF pada MRO Asia Pacific pun tak ketinggalan untuk menjalin diskusi mendalam untuk potensi kerja sama di masa akan datang dengan beberapa rekanan bisnis. Beberapa diantaranya dengan AFI-KLM, Lufthansa Technik, Turkish Technic, ATR, Airbus, Honeywell, Boeing, dan SR Technics Group. 

Selain itu, untuk memperluas cakupan pasar, Andin mengatakan GMF juga menggelar pertemuan dengan beberapa airlines. Khususnya dengan maskapai yang telah menjadi pelanggan GMF maupun yang berpotensi menjadi pelanggan GMF di masa yang akan datang. 

Andi menambahkan, GMF terus berupaya memperluas pasar pada sektor yang tidak terdampak pandemi seperti Industrial Gas Turbine Engine (IGTE) dan pasar industri pertahanan. Meskipun begitu, dia memastikan GMF tidak akan mengendurkan penetrasi pada industri penerbangan komersil yang telah dan masih menjadi core business Perusahaan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement