EKBIS.CO, JAKARTA -- Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank BTPN Tbk menetapkan Henoch Munandar sebagai direktur utama perusahaan. Masa jabatan Henoch efektif mulai terhitung sejak ditutupnya RUPSLB 2022 sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 2025.
Direktur Kepatuhan BTPN Dini Herdini mengatakan, pelaksanaan RUPSLB merupakan bentuk komitmen perusahaan melanjutkan proses suksesi kepemimpinan BTPN serta mengisi posisi direktur utama yang lowong sejak kepergian kandidat direktur utama secara mendadak pada Maret lalu.
"Seluruh jajaran manajemen yakin, di tangan kepemimpinan direktur utama baru, BTPN akan semakin maju dan senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah di tengah upaya nasional kembali bangkit dari pandemi Covid-19," ujarnya saat konferensi pers, Jumat (30/9/2022).
Sebelumnya, Henoch menjalani dan memenuhi berbagai proses nominasi, termasuk uji kemampuan dan kepatutan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai bagian dari proses seleksi.
Pada kesempatan yang sama, Henoch turut menyampaikan perkembangan kinerja BTPN pada semester I 2022. Dia menjelaskan, BTPN konsisten berkomitmen menyediakan akses dan informasi serta mendampingi banyak masyarakat Indonesia sebagai bentuk partisipasi dalam pemulihan ekonomi nasional.
"Upaya ini pun telah membantu BTPN bertahan dalam situasi pandemi yang berangsur-angsur membaik dan mencatatkan kinerja kuat dan sehat sepanjang semester I 2022," ucapnya.
Henoch menyampaikan, kredit BTPN tumbuh 10 persen (yoy) pada Juni 2022 menjadi Rp 149,26 triliun. Hal ini didorong prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik dalam setiap rencana dan keputusan bisnis perusahaan.
BTPN juga senantiasa menjaga kualitas kredit tetap baik, seperti yang tecermin dalam rasio kredit bermasalah sebesar 1,35 persen (gross) pada Juni 2022 atau turun 1,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka tersebut juga di bawah rata-rata industri sebesar 2,86 persen.
Pertumbuhan laba bersih setelah pajak konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 1,67 triliun pada semester I 2022.
"Sebagai salah satu pionir layanan perbankan digital di Tanah Air, BTPN terus meningkatkan keandalan Jenius dengan beragam fiturnya," ucapnya.
Jumlah pengguna Jenius tumbuh 19 persen (yoy) menjadi hampir empat juta pada Juni 2022 dari sekitar 3,3 juta per Juni 2021. Dana pihak ketiga (DPK) yang dikelola Jenius juga menunjukkan kenaikan 12 persen (yoy) menjadi Rp 17,3 triliun pada Juni 2022 dari Rp 15,4 triliun setahun sebelumnya, sedangkan flexi cash atau total disbursement credit Rp 602 miliar atau naik 148 persen (yoy) dari Rp 243 miliar.