Jumat 30 Sep 2022 12:37 WIB

Bank Mandiri Bidik Kalangan Milenial Salurkan KPR pada 2023

Industri properti diprediksi tumbuh dengan kondisi perekonomian yang semakin membaik

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
 KPR Bank Mandiri saat ini membidik kalangan milenial. (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
KPR Bank Mandiri saat ini membidik kalangan milenial. (ilustrasi).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Generasi milenial dituntut lebih cermat mengelola income untuk mewujudkan impiannya. Ini yang membuat KPR Bank Mandiri saat ini juga membidik kalangan milenial.

beberapa pilihan KPR Bank Mandiri yang cocok bagi executive milenial antara lain program pricing yang terdiri dari suku bunga selected developer dengan suku bunga 3,88 persen fix tiga tahun khusus tenor minimal 12 tahun, suku bunga 5,99 persen fix lima tahun khusus tenor minimal 12 tahun, dan khusus karyawan pekerja ditawarkan suku bunga 8,5 persen fix 10 tahun.

Baca Juga

Vice President Consumer Loans Group Bank Mandiri Ayu Pertiwi mengatakan KPR Bank Mandiri menawarkan keringanan biaya provisi dan admin bagi executive milenial, yaitu bebas biaya provisi dan admin khusus untuk karyawan pekerja yang mengambil suku bunga 9,25 persen fix 10 tahun. Ada juga program kemudahan proses KPR khususnya kemudahan persyaratan dokumen income (KPR Instant Approval, KPR Prime Customer, KPR Prioritas, KPR Pegawai dan KPR Hebat).

“Kami juga meluncurkan program kerja sama dengan berbagai pengembang, berkolaborasi dengan developer termasuk join program. Selama ini penjualan KPR Bank Mandiri didominasi dari KPR segmen primary seperti yang kami lakukan di Synthesis Huis,” ujarnya, Jumat (30/9/2022).

Ke depan, Ayu memprediksi industri properti dapat tumbuh dengan kondisi perekonomian yang semakin membaik, dengan salah satu indikator pemulihan ekonomi dan keyakinan konsumen akan prospek ekonomi ke depan. Hal ini juga didorong oleh kebijakan perpanjangan loan to value (LTV) sebesar 100 persen hingga Desember 2022 dan beberapa pengembang mulai meluncurkan proyek baru pada 2022.

“Diproyeksikan bahwa industri properti 2022 akan semakin meningkat, dengan dukungan perbankan memberikan suku bunga rendah, dukungan pemerintah serta berbagai gimmick menarik dari developer akan mendorong masyarakat dapat bertransaksi properti,” ucapnya.

Sementara itu Pengembang properti, Synthesis Huis dapat dijadikan pilihan hunian bagi semua kalangan termasuk executive milenial.

Managing Director Synthesis Huis, Aldo Daniel mengatakan, hadirnya Synthesis Huis di wilayah Cijantung, Jakarta Timur merupakan dukungan kepada masyarakat terhadap milenial yang kesulitan punya rumah di Jakarta.

“Kami tidak hanya mengembangkan hunian yang nyaman, tetapi juga menawarkan pilihan investasi yang tepat. Lokasi Synthesis Huis sangatlah strategis, dekat ke mana-mana dan aksesnya mudah dijangkau. Kami juga berupaya melakukan banyak hal untuk mempermudah konsumen memiliki hunian Synthesis Huis,” ucapnya.

Menurutnya perusahaan menawarkan kemudahan dari sisi pembayaran. Ada tiga sistem pembayaran ditawarkan, yaitu dengan cara cash keras yang dapat diangsur enam kali, cash bertahap yang dapat diangsur sebanyak 24 kali dan KPR mulai uang muka sebesar lima persen bisa disubsidi oleh developer dan angsuran satu per bulan.

Aldo menyebut untuk membidik kalangan executive milenial, Synthesis Huis juga telah menggandeng sejumlah perbankan di antaranya KPR Bank Mandiri. Harapannya, selain mempermudah dari sisi pembiayaan, penjualan unit Synthesis Huis dapat terjual sesuai target yang direncanakan.

Founder PT Daya Uang Indonesia Tangguh Lolita Setyawati menambahkan solusi dan strategi perencanaan keuangan yang bisa dilakukan generasi milenial untuk mempunyai rumah. Menurut Lolita, masalah terbesar generasi milenial salah satunya, gaya hidup.

“Sebetulnya milenial itu mampu membeli rumah asalkan menerapkan strategi perencanaan keuangan secara matang. Terpenting mengatur cash flow, berusaha mengalokasikan sebagian penghasilan mereka tabungan uang muka mencicil rumah,” ucapnya.

“Merencanakan keuangan salah satu cara termudah untuk memiliki rumah, apalagi harga properti tiap tahun mengalami kenaikan yang relatif tinggi. Hal pertama yang harus dilakukan milenial adalah merubah mindset, berpikir visioner untuk membeli rumah. Mereka harus fokus mencapai target,” ucapnya.

Menurutnya, semua harus terencana dengan baik, ada porsi keuangan yang bisa dikeluarkan keperluan dan mematangkan pula rencana keuangan masa depan. Milenial harus cerdas menata cash flow agar semua impian dapat direalisasikan.

“Semakin besar penghasilan, tentunya porsi tabungan dapat investasi lebih besar. Ada baiknya fokus ingin punya rumah seperti apa, lokasinya di mana, harga sesuai kemampuan. Upayakan menabung uang muka jika ingin membeli rumah secara KPR. Saran saya, milenial harus melek investasi instrumen yang menghasilkan lebih tinggi dari kenaikan harga properti per tahun sebesar enam persen,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement