EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Sadewa optimistis ekonomi Indonesia masih akan mampu tumbuh dengan baik pada tahun depan di tengah adanya ancaman resesi global.
"Kalau saya lihat kita masih bisa tumbuh dengan baik tahun depan. Jadi teman-teman sektor perbankan tidak perlu terlalu takut dan pesimistis terhadap prospek ekonomi ke depan," katanya dalam webinar di Jakarta, Kamis (6/10/2022).
Purbaya mengatakan banyak orang khawatir ekonomi tahun depan akan susah karena global diprediksikan mengalami resesi seiring adanya berbagai tantangan pasca pandemi Covid-19. Tantangan itu di antaranya meliputi kenaikan inflasi dan harga energi, pelemahan beberapa ekonomi utama dunia seperti Amerika Serikat dan Tiongkok serta kenaikan suku bunga.
Hal tersebut membuat masyarakat hidup di era yang penuh dengan gejolak, ketidakpastian, kompleks dan ambigu. Bahkan berbagai lembaga internasional memperkirakan ekonomi global hanya tumbuh sebesar 2,9 persen sampai 3,2 persen untuk 2022 sedangkan tahun depan hanya 2,8 persen sampai 3 persen.
"Pelambatan ekonomi yang dikombinasikan kenaikan harga akhirnya dapat memicu risiko terjadinya stagflasi di beberapa negara," ujarnya.
Meski demikian, Purbaya menuturkan Indonesia sudah menemukan cara yang jitu untuk menghindari dan meringankan tekanan eksternal sehingga terlatih dalam menghadapi krisis. "Kalau saya lihat dari pengalaman kita selama ini dan strategi yang sudah kita terapkan selama ini, kita sudah menemukan cara jitu untuk menghindari atau meringankan tekanan negatif dari luar," katanya.
Ia mengatakan bahwa siklus bisnis Indonesia paling pendek tujuh tahun jadi jika Indonesia resesi pada 2020 dan mulai pulih pada 2021 seharusnya perbaikan ini bisa ekspansi maksimal sampai 2028. "Itu paling tidak. Kalau kita pintar sedikit maka 10 tahun kita bisa ekspansi atau sampai 2031 nanti," katanya.