EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmen Kementerian BUMN terhadap dunia pendidikan Indonesia. Sektor pendidikan menjadi satu dari tiga fokus utama program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) BUMN selain lingkungan dan UMKM. Tak hanya mendukung peningkatan kualitas pendidikan, lanjut Erick, BUMN juga memiliki keberpihakan penuh bagi para tenaga pendidik atau guru.
"Guru adalah pahlawan bangsa yang tentunya harus memiliki tanda jasanya," ujar Erick dalam acara Program Kolaborasi Bakti BUMN untuk Guru di Jakarta, Rabu (12/10).
Oleh karena itu, ucap Erick, BUMN menaruh perhatian kepada guru dengan bantuan terhadap sertifikasi guru sebagai penanda keseriusan untuk bersama terus meningkatkan kemampuan dalam sektor pendidikan seiring kemajuan zaman dan perkembangan SDM Indonesia.
Erick mengatakan program kolaborasi ini merupakan bentuk tanda jasa untuk para guru melalui Pelatihan Pendidikan Profesi Guru yang dilaksanakan oleh kolaborasi 48 BUMN pada 11-12 Oktober 2022 di 6 lokasi yaitu Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Maluku dan Nusa Tenggara Timur.
"Program Bakti BUMN untuk pelatihan gratis bagi para guru dalam persiapan untuk mendapatkan sertifikasi dan pemberian penggantian biaya ujian sertifikasi bagi guru retaker," ungkap Erick.
Erick menyampaikan kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh lebih dari 1.000 guru di 6 provinsi tersebut yang hadir secara luring maupun daring. Menurut Erick, program ini selaras dengan UU nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen yang mengamanatkan untuk seluruh guru sebagai tenaga profesional wajib memiliki Sertifikasi Profesi Guru yang dilakukan melalui sertifikasi pendidikan profesi guru.
"Tujuan kegiatan pelatihan ini adalah membekali para guru agar siap dan matang menghadapi ujian sertifikasi profesi yang akan segera dilaksanakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi," ucap dia.
Erick mengatakan sasaran utama program ini ialah para guru yang belum lulus ujian dan akan mengulang ujian sertifikasi atau guru retaker. Hal ini lantaran para retaker harus merogoh kocek sendiri dalam mengikuti ujian sertifikasi tersebut. Erick berharap dukungan BUMN dalam membantu para guru retaker agar lebih fokus dalam menjalani ujian sertifikasi.
Selain kegiatan pelatihan yang dilaksanakan, lanjut Erick, BUMN juga akan memberikan apresiasi bagi guru yang lulus ujian sertifikasi guru kepada sebanyak 2.022 guru di 6 provinsi tersebut.
"Besar harapan sumbangsih Bakti BUMN untuk Guru ini dapat turut mendorong optimalisasi potensi pendidik agar dapat mendampingi para siswa guna mewujudkan Indonesia yang maju makmur dan mendunia. Semoga guru-guru Indonesia dapat menjadi pendidik profesional demi kemajuan pendidikan Indonesia," kata Erick.