EKBIS.CO, TANGERANG SELATAN -- Gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) secara offline membukukan potensi transaksi sebesar 2,94 miliar dolar AS atau senilai Rp 45,8 triliun hingga penutupan TEI pada Ahad (23/10/2022). Transaksi masih akan bertambah karena TEI masih akan terus digelar secara virtual hingga 19 Desember mendatang.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku bangga dengan capaian sementara tersebut. Adapun TEI secara offline digelar pada 19-23 Oktober 2022 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten.
"Nilai transaksi ini masih akan bertambah. Capaian ini patut kita syukuri di tengan di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan,” kata Zulhas dalam konferensi pers penutupan TEI pada Ahad sore.
Zulkifli mengatakan, penyelenggaraan TEI merupakan salah satu langkah konkret Kementerian Perdagangan dalam meningkatkan akses pasar produk Indonesia ke pasar global.
Transaksi potensial sementara sebesar 2,94 miliar dolar AS tersebut berasal dari transaksi barang dan jasa senilai 2,83 miliar dolar AS dan investasi sebesar 111,5 juta dolar AS.
Nilai transaksi barang dan jasa tersebut berasal dari transaksi melalui nota kesepahaman (MoU) dengan nilai sebesar 1,77 miliar dolar AS meliputi perdagangan barang sebesar 1,77 miliar dolar AS dan jasa sebesar 843,2 ribu dolar AS. Kemudian, transaksi harian sebesar 850,6 juta dolar AS serta transaksi yang berasal dari kerja sama penjajakan bisnis sebesar 200,5 juta dolar AS
Sementara, khusus transaksi investasi terdiri atas investasi dari Belanda sebesar 100 juta dolar AS untuk pengiriman catu daya pesisir, kemudian dari Korea Selatan sebesar 10 juta dolar AS untuk sektor pertanian dan peternakan serta dari Belgia sebesar 1,5 juta dolar AS untuk produk furnitur.
Adapun, 10 negara terbesar yang melakukan transaksi perdagangan selama TEI ke-37 luring adalah India dengan total transaksi 871,1 juta dolar AS, diikuti Jepang sebesar 568,9 juta dolar AS, dan Amerika Serikat 197,3 juta dolar AS.
Selanjutnya diikuti Malaysia 181 juta dolar AS, Mesir 167,5 juta dolar AS, Vietnam 121,9 juta dolar AS, Filipina 120,1 juta dolar AS, Arab Saudi 112,4 juta dolar AS, Italia 82,9 juta dolar AS, serta China 75 juta dolar AS.
Sedangkan tiga produk yang paling diminati di antaranya minyak kelapa sawit dengan total transaksi sebesar 577,2 juta dolar AS kemudian kertas dan produk kertas 380,8 juta dolar AS serta produk pertanian 361 juta dolar AS.
Sedangkan produk lainnya yang juga memiliki banyak permintaan yakni batu bara. makanan olahan, produk kayu, produk kimia, furnitur, elektronik dan peralatan listrik, serta rempah-rempah
Dari sisi pengunjung, pameran diikuti oleh 795 pelaku bisnis dan berhasil mendatangkan 3.226 buyers dari 187 negara. Selain itu, pameran ini juga dihadiri 27.063 pengunjung.
Ia menambahkan, penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 yang digelar bersamaan dengan TEI juga turut menuai hasil. Ajang ini berhasil mencatatkan total transaksi sebesar 13,2 juta dolar AS atau senilai Rp 203 miliar.
"Ini bukti bahwa produk muslim fesyen kita diminati oleh pasar internasional," katanya.