EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) sukses mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari aksi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), emiten bersandi saham BELI ini berhasil mengantongi dana segar Rp 8 triliun.
Saat IPO, saham BELI dipatok Rp 450 atau mendekati batas atas harga penawaran. Sementara, pada perdagangan perdananya hari ini, Selasa (8/11), saham BELI bergerak cukup variatif di rentang 440 - 472.
"Jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO Blibli berhasil dimaksimalkan sepenuhnya hingga mencapai batas atas sebanyak 15,00 persen dari modal ditempatkan dan disetor, sehingga kami dapat menggalang dana gross sekitar Rp 8 triliun," kata CEO dan Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto, Selasa (8/11/2022).
Menurut Kusumo, IPO Blibli mendapat dukungan dan minat yang kuat dari berbagai investor domestik dan internasional, yang terdiri dari sovereign wealth funds, long-only funds, multi strategy funds, private wealth management, dan lainnya.
Antusiasme investor berhasil mencatatkan tingkat kelebihan permintaan (oversubscription) mencapai 4,4 kali lipat pada penjatahan terpusat (pooling portion), sehingga menyebabkan peningkatan jumlah alokasi penjatahan terpusat dari 2,5 persen menjadi 5,0 persen dari keseluruhan jumlah penawaran.
Dengan total kapitalisasi pasar Rp 53,3 triliun, Blibli merupakan satu-satunya internet-unicorn di kawasan Asia Pasifik yang melantai di pasar modal sejak Mei 2022 dan merupakan internet-unicorn terbesar kedua di Asia Pasifik yang melakukan IPO tahun ini.
Ini juga merupakan IPO terbesar kedua sepanjang 2022 dan IPO terbesar kelima sepanjang sejarah di Indonesia. "Kami bangga karena telah berhasil menyelesaikan IPO di tengah kondisi pasar saham yang bergejolak dan aksi jual yang luas di sektor teknologi," kata Kusumo.
Komisaris Utama Blibli, Martin Basuki Hartono mengatakan, aksi korporasi ini salah satu bentuk komitmen Blibli untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian digital Indonesia. "Dengan diperdagangkannya saham BELI di BEI, kami berharap akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap sektor teknologi di Indonesia, serta membawa efek positif terhadap perekonomian digital di dalam negeri," tutur Martin.
Dana bersih himpunan IPO yang diperoleh perseroan akan digunakan untuk pelunasan utang serta modal kerja. Dalam IPO Blibli, Credit Suisse (Singapore) Limited dan Morgan Stanley Asia (Singapore) Pte bertindak sebagai Joint Global Coordinators (JGC).
Sedangkan PT BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters/JLU). PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia, dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia bersama dengan sindikasi lainnnya bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek.