EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan bidang properti dan real estate, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui proses penawaran umum perdana saham. Pada saat perdagangan perdana, saham berkode BSBK mengalami auto reject atas karena harganya mengalami kenaikan 35 persen.
Wulandari Bangun Laksana melepas sebanyak 2,750 miliar lembar saham. Hal itu mencapai 12,09 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan pasca penawaran umum perdana saham. Adapun harga saham BSBK sebesar Rp 100 per saham. Maka demikian, perusahaan dapat menghimpun dana sebesar Rp 275 miliar.
Perusahaan yang berdomisili di Balikpapan, Kalimantan Timur tersebut, siap memacu kinerja dengan merealisasikan sejumlah rencana bisnis. Perusahaan optimistis prospek saham ke depan tetap positif.
Direktur Operasional Wulandari Bangun Laksana, Tija Daniel Wirawan mengatakan perusahaan yang berdiri sejak 2005 memiliki dan mengelola kawasan dengan nama Balikpapan Superblock. Hal ini merupakan kawasan komersial terpadu dan hunian seluas 14 Hektar.
“Konsep pengembangan kami, pengembangan properti berskala besar yang terdiri dari ritel, hunian dan area komersial dalam sebuah komplek bangunan yang dirancang dengan mengusung tema One Stop Living,” ujarnya dalam keterbukaan informasi perusahaan, Rabu (9/11/2022).
Menurutnya visi menjadi perusahaan benchmark property di Balikpapan yang berskala nasional dan berkualitas internasional. Adapun misi yang diusung yakni berkomitmen membangun produk dan pelayanan yang berkualitas dan bernilai tambah untuk kepuasan konsumen (pembeli, penyewa, penghuni, pengunjung).
“Membangun dan melatih SDM yang berkualitas, berdampak positif kepada pembangunan kota dan lingkungan serta mendukung visi kota Balikpapan: Kubangun, Kujaga, dan Kubela,” ucapnya.
Dia menjelaskan, pihaknya membangun kerja sama yang baik dengan stakeholder. Mulai dari pemegang saham, pelanggan, penyedia/penyalur, karyawan, pemerintah dan lingkungan. Perusahaan antara lain telah menjual unit apartemen dan kondotel. Perseroan juga memiliki pusat perbelanjaan yang disewakan bernama Mall E Walk dan Mall Pentacity Shopping Venue, penyewaan gedung perkantoran yang bernama PAM Tower gedung yang disewakan menjadi hotel bintang 5 yaitu Grand Jatra Hotel, Astara Hotel, dan hotel bintang dua yaitu J-Icon Hip Hotel.
“Dari semua bisnis yang dijalankan ini, Wulandari Bangun Laksana pada 2019 hingga Maret 2022 mengalami kecenderungan peningkatan yang cukup signifikan. Kenaikan ini terutama disebabkan karena adanya penilaian kembali atas aset tetap dan aset properti investasi yang dimiliki perusahaan,” ucapnya.
BSBK secara fundamental, menunjukkan performa positif dan daya tahan sebelum dan selama pandemi. Tercatat rasio EBITDA Margin selama tiga tahun terakhir dari 2019 hingga 2021 masing-masing sebesar 3,5 persen , 29,4 persen, dan 494,3 persen. Perusahaan mencatatkan return on assets (ROA) dari 2019 hingga 2021 masing-masing sebesar minus 7,68 persen, minus 11,19 persen, dan 55,81 persen.
"Kami optimis, saham BSBK ke depan sangat menarik untuk investor selain fundamental yang bagus dan berkesinambungan, status Perusahaan yang sedang dalam mode ekspansi, serta prospek pengembangan bisnis juga terbuka lebar ," katanya.