EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menjalin kerja sama pengembangan benih padi dan palawija bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DipertaKP) Provinsi Jawa Timur. VP Marketing Business Partner Retail Pupuk Kaltim Yusva Sulistyo mengatakan hal ini merupakan bentuk dukungan perusahaan dalam menyambut persiapan musim tanam periode 2022 dan 2023.
"Kerja sama ini berupa pendampingan pengolahan lahan pertanian dan pengaplikasian pupuk untuk pembibitan menggunakan produk Pupuk Kaltim agar kebutuhan bibit unggul bagi petani selama musim tanam dapat terpenuhi dengan baik," ujar Yusva dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Yusva menjelaskan kerja sama dengan DipertaKP Jawa Timur akan dilaksanakan pada lahan seluas 253 hektare yang diperkirakan butuh ketersediaan pupuk mencapai 200 ton untuk tiap musim tanam. Tahap awal dilaksanakan sosialisasi produk bagi UPT Pengembangan Benih Padi dan Palawija se-Provinsi Jawa Timur sehingga bisa diaplikaskan secara maksimal dalam mendorong produktivitas lahan dan benih.
"Produk yang akan digunakan diantaranya Biodex dan Ecofert, sebagai produk hayati Pupuk Kaltim yang sangat sesuai pada berbagai jenis lahan untuk proses soil treatment maupun pembuatan pupuk organik," ucap Yusva.
Yusva menyampaikan Biodex dan Ecofert merupakan paket pengolahan lahan yang sudah terbukti kualitas serta efektivitasnya dalam menjaga daya dukung lahan agar tetap sehat dan berkelanjutan. Biodex diproduksi Pupuk Kaltim sebagai bioaktivator perombak atau pendegradasi bahan organik ramah lingkungan, untuk membantu perbaikan kualitas tanah pertanian.
"Selain itu Biodex juga bisa dimanfaatkan sebagai biopestisida untuk memproteksi tanaman agar tahan terhadap serangan penyakit, karena memiliki kandungan bakteri Trichoderma sp di dalamnya," sambung Yusva.
Sementara Ecofert, lanjut Yusva, memiliki kandungan Aspergillus niger dan Pseudomonas Mendocina yang mampu menambat nitrogen dan melarutkan fosfat sehingga efisiensi dan efektivitas pemupukan pun lebih meningkat.
"Pada perlakuannya, petani harus melakukan pemupukan secara berimbang agar sifat biologis, fisika dan kimia tanah selalu terjaga. Sehingga tanaman mampu tumbuh dengan baik dan mencapai produktivitas yang optimal," tambah Yusva.
Menurut Yusva, peningkatan produktivitas hasil pertanian dengan pengaplikasian Biodex dan Ecofert pada lahan, telah dibuktikan banyak petani diberbagai daerah di Indonsia. Terbaru, produktivitas padi varietas Ciherang hasil ubinan BPP Sukorejo Kabupaten Ponorogo, mengalami kenaikan sebesar 20 persen dengan hasil rata-rata 7,9 ton per Ha dibanding sebelumnya maksimal 6,5 ton per Ha. Dalam artian ada kenaikan hasil 1,3 ton per Ha selama pendampingan oleh Pupuk Kaltim.
"Selain itu, komoditas padi Inpari 32 di Sukomoro Magetan juga mengalami kenaikan produktivitas sebesar 20 persen dari sebelumnya, dengan kenaikan rata-rata 1,5 ton per Ha," lanjut Yusva.
Yusva melanjutkan, penggunaan pupuk hayati dengan dosis yang tepat juga harus disertai dengan kecukupan nutrisi unsur hara makro lainnya. Urea Daun Buah Granul dan NPK Pelangi 15-15-15 sudah terbukti dan dirasakan efektivitasnya oleh DipertaKP Provinsi Jawa Timur. Setelah menggunakan Urea Daun Buah Granul sebesar 30 ton dan NPK Pelangi 15-15-15 27 ton pada musim tanam sebelumnya, DipertaKP Provinsi Jawa Timur merasa formulasi tersebut merupakan yang paling tepat dan ampuh pada tanaman.
Yusva berharap program kerja sama ini mampu memenuhi ketersediaan bibit unggul bagi petani di Jawa Timur secara umum, termasuk meningkatkan daya dukung lahan agar produktivitas hasil pertanian mampu dicapai dengan lebih optimal. Hal ini pun sejalan dengan visi DipertaKP Jatim, utamanya dalam mendorong peningkatan kadar C-organik pada tanah dan sifat biologis lainnya.
"Pupuk Kaltim siap mendukung program Pemerintah Provinsi Jawa Timur menuju mandiri benih sebagai wujud kontribusi perusahaan dalam menjaga ketahanan pangan nasional," kata Yusva.