Ahad 13 Nov 2022 14:26 WIB

India Dorong Kesepakatan COP27 untuk Menghapus Bahan Bakar Fosil

India menghasilkan sekitar tiga perempat listriknya dengan membakar batu bara.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Tambang Batu Bara (ilustrasi). India ingin negara-negara setuju untuk menghentikan semua bahan bakar fosil pada KTT iklim COP27 di Mesir yang digelar pekan ini.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Tambang Batu Bara (ilustrasi). India ingin negara-negara setuju untuk menghentikan semua bahan bakar fosil pada KTT iklim COP27 di Mesir yang digelar pekan ini.

EKBIS.CO,  SHARM EL-SHEIKH -- India ingin negara-negara setuju untuk menghentikan semua bahan bakar fosil pada KTT iklim COP27 di Mesir yang digelar pekan ini, seperti dilansir dari Reuters, Ahad (13/11/2022). Usulan kesepakatan lebih menyeluruh dibandingkan usulan dua tahun lalu di untuk menghentikan batubara.

Negara-negara sepakat pada COP26 di Glasgow, Skotlandia, November lalu untuk pernyataan akhir yang, untuk pertama kalinya, mengikat para pihak pada KTT iklim PBB untuk mempercepat upaya menuju penurunan bertahap tenaga batu bara yang tak kunjung reda. Itu menjadi langkah membidik fosil yang paling berpolusi bahan bakar.

Baca Juga

India ingin memperluas janji itu untuk memasukkan semua bahan bakar fosil, kata dua sumber yang berbicara kepada Reuters tanpa menyebut nama. Diminta untuk mengkonfirmasi posisinya, juru bicara delegasi COP27 India mengatakan: "Kami sama sekali tidak menyebut batu bara."

Dorongan tersebut akan menempatkan konsumen dan produsen minyak dan gas dalam sorotan serta negara-negara yang bergantung pada batu bara. India menghasilkan sekitar tiga perempat listriknya dengan membakar batu bara, menurut Kementerian Batubara India.

Proposal tersebut harus disetujui melalui konsensus selama minggu depan jika ingin masuk ke kesepakatan final COP27.

Juru bicara itu mengatakan India telah merujuk pada laporan panel ilmu iklim PBB, yang mengatakan negara-negara harus mengurangi separuh emisi pada tahun 2030 untuk memenuhi tujuan iklim dan bahwa ini akan membutuhkan pengurangan substansial dalam penggunaan bahan bakar fosil.

"Kami menyebutkan laporan IPCC AR6 yang muncul sejak Glasgow yang mengakui perlunya penurunan bertahap untuk semua bahan bakar fosil. Ini hanya dinyatakan dalam konteks transisi energi bersih," kata juru bicara tersebut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement