EKBIS.CO, JAKARTA -- BUMN Konstruksi, PT PP (Persero) Tbk laba bersih sebesar Rp 211 miliar per kuartal III 2022. Adapun realisasi ini meningkat 2,94 persen dari Rp 205 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sekretaris Perusahaan PP Bakhtiyar Efendi mengatakan pertumbuhan kinerja keuangan tersebut turut ditopang oleh kenaikan pendapatan usaha sebesar 20 persen menjadi Rp 13,46 triliun per kuartal III 2022 dibanding pencapaian periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 11,21 triliun.
Sedangkan kontribusi pertumbuhan pendapatan usaha sebesar Rp 13,46 triliun berasal dari induk usaha sebesar 56 persen dan sisanya sebesar 44 persen berasal dari anak usaha (PP Presisi sebesar 17 persen, PP Semarang Demak sebesar 10 persen, PP Properti sebesar sembilan persen, PP Urban sebesar empat persen, dan lainnya sebesar empat persen).
“Kinerja keuangan menunjukan peningkatan yang konsisten, pendapatan usaha dan laba bersih menunjukkan adanya kenaikan dibandingkan tahun lalu. Di tengah semua tantangan yang ada, perseroan masih terus berusaha untuk mencapai kinerja perusahaan yang ditargetkan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi perseroan, Rabu (16/11/2022).
Dari sisi belanja modal, per kuartal III 2022 sebesar Rp 2,65 triliun atau meningkat 47,39 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,80 triliun. Adapun belanja modal sebagian besar telah direalisasikan untuk membiayai investasi yang tengah berjalan.
"Pada tahun ini, perseroan menargetkan penyerapan belanja modal sebesar Rp 4,3 triliun yang direncanakan akan digunakan penyertaan investasi pada anak usaha, entitas, dan afiliasi,” ucapnya.
Dari sisi kontrak baru, per Oktober 2022 perseroan memperoleh sebesar Rp 21,82 triliun. Adapun realisasi ini tumbuh 50,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 14,47 triliun.
Per November 2022 realisasi tersebut meningkat menjadi Rp 22,89 triliun. Adapun pencapaian ini dikontribusi oleh segmen EPC sebesar Rp 2,5 triliun dan segmen infrastruktur pelabuhan sebesar Rp 1,5 triliun.
Per Oktober 2022, perolehan kontrak baru dari BUMN (SOE) mendominasi pencapaian perseroan dengan kontribusi sebesar 49 persen, disusul oleh pemerintah sebesar 36 persen, dan swasta sebesar 15 persen. Adapun komposisi perolehan proyek tersebut terdiri dari induk sebesar 78 persen dan anak usaha sebesar 22 persen.
Sedangkan, berdasarkan lini bisnis perusahaan komposisi perolehan kontrak baru perusahaan terdiri dari lini bisnis jasa konstruksi (pekerjaan infrastruktur & pekerjaan sipil, gedung, jalan tol & jembatan) sebesar 77 persen, EPC sebesar 18 persen, properti & realti sebesar empat persen, dan lainnya sebesar satu persen. Kemudian jasa konstruksi tersebut didominasi oleh pekerjaan infrastruktur dan pekerjaan sipil sebesar 53 persen, gedung sebesar 31 persen, dan jalan tol dan jembatan sebesar 16 persen.
“Pencapaian kontrak baru perusahaan sampai November, salah satunya ditopang oleh segmen unggulan PP, yaitu seaport. Adapun dua proyek seaport yang berhasil diraih, yaitu: proyek Patimban Phase 2 Paket 6 sebesar Rp 823 miliar dan proyek Jetty di Kalimantan Timur sebesar Rp 682 miliar,” ucapnya.