EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menilai masa pandemi mendorong masyarakat semakin sadar kemajuan teknologi digital. Hal ini menjadi salah satu penolong dalam menghadapi masa-masa krisis selama pandemi.
Komisaris Bank Syariah Indonesia Arief Rosyid Hasan mengatakan peristiwa tersebut menjadikan masyarakat semakin sadar akan pentingnya platform digital, salah satu perubahan utama yang dilakukan oleh perbankan yakni selain munculnya perbankan tanpa cabang, juga kehadiran superapp dengan ragam layanan baru.
“Artinya, setiap customer dapat melakukan transaksi, mulai dari membeli garam sampai membayar tagihan listrik, juga membayar zakat ataupun sedekah melalui smartphone mereka,” ujarnya, Senin (21/11/2022).
Arief menyebut transformasi digital merupakan angin segar bagi generasi pemuda (milenial maupun sentenial) yang dibaca sebagai kelompok yang mementingkan kemudahan, akses yang cepat tapi tetap aman. Menyadari pentingnya hal tersebut, Bank Syariah Indonesia telah melakukan berbagai terobosan dengan meningkatkan pelayanan digital mereka.
Saat ini, perusahaan memiliki BSI Mobile sebagai bagian dari digitalisasi ekosistem Islam. Per Juni 2022, pengguna Bank Syariah Indonesia mobile sebanyak 4,07 juta atau naik sebesar 81 persen.
“Jumlah pengguna yang meningkat dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat khususnya pemuda yang mulai beralih ke e-channel BSI Mobile, ATM ataupun internet,” ucapnya.
Menurutnya saat ini profil nasabah Bank Syariah Indonesia telah menggunakan e-channel beraktivitas perbankan sebesar 97 persen. Per Juni 20221, transaksi kumulatif BSI Mobile sebanyak 117, 72 juta transaksi dan berkontribusi memberikan fee based income sebesar Rp 119 miliar.
Selain itu, demi menjangkau lebih banyak milenial, Bank Syariah Indonesia juga berfokus mengembangkan produk Ziswaf BSI Mobile. Hal ini disadari bahwa, para pemuda telah memiliki penghasilan tetap yang berpeluang membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Maka, BSI mengambil peran sebagai penghubung dalam memudahkan penyaluran dana secara aman, dengan kata lain, kita telah turut dalam mengamalkan dan mendukung kemajuan ekosistem Islam,” ucapnya.
Dalam perkembangannya penerimaan Ziswaf terus meningkat dari tahun ke tahun. Per 30 September 2022, BSI Mobile sebesar Rp 100 miliar dana Ziswaf dengan angka transaksi lebih dari tujuh juta.
“Adanya platform rekening perbankan syariah, selain memudahkan juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah, terutama stigma bahwa bank syariah hanya berorientasi pada komersial, namun dengan adanya Ziswaf semakin menunjukkan urusan perbankan syariah sangat berperan dan berkontribusi penting dalam urusan sosial,” ucapnya.
Selain potensi Ziswaf yang sudah berjalan optimal tersebut, menurutnya, Bank Syariah Indonesia yang memiliki fokus dalam mengusung digitalisasi ekosistem Islam. Saat ini telah bekerja sama dengan 63 ribu lebih masjid di Indonesia dengan dana murah sebesar Rp 1,8 triliun, dengan pesantren sebesar Rp 10.000 dengan dana murah sebesar Rp 1 triliun.
“Berbagai ikhtiar ini tentu akan semakin besar dampaknya terhadap umat dan bangsa, jika disertai kepercayaan dan dukungan yang tidak putus oleh para pemangku kepentingan utamanya masyarakat Indonesia,” ucapnya.