Selasa 29 Nov 2022 09:12 WIB

IHSG Rawan Koreksi, Analis Rekomendasikan Saham ADRO Hingga AMRT

Analis BNI Sekuritas sebut IHSG masih dalam trend bullish bila di atas 6.995

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mengalami penurunan terbatas pada perdagangan Selasa (29/11). Pelemahan ini tercermin dari IHSG yang masih dalam pola triangle, dari candle lower low dan penutupan di bawah 5 Day MA.
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mengalami penurunan terbatas pada perdagangan Selasa (29/11). Pelemahan ini tercermin dari IHSG yang masih dalam pola triangle, dari candle lower low dan penutupan di bawah 5 Day MA.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mengalami penurunan terbatas pada perdagangan Selasa (29/11). Pelemahan ini tercermin dari IHSG yang masih dalam pola triangle, dari candle lower low dan penutupan di bawah 5 Day MA. 

Menurut Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar, IHSG berada dalam trend bullish selama di atas 6.995. Secara teknikal, indikator MACD menunjukkan bullish, stochastic netral, di atas support 6.980, candle lower low

IHSG masih berpeluang rebound dengan target 7.135, 7.250 jika bisa ditutup harian di atas 6.980. Namun jika gagal mencapai target tersebut, indeks rawan menuju 6.958, 6.894. 

"Resistanceance pada perdagangan Selasa (29, 11) berada di 7.047, 7.087, 7.107, 7.135 dengan support 6.987, 6.955, 6.917, 6.886. Adapun perkiraan range pada hari ini di rentang 6.960 - 7.060," terang Andri.

Pada perdagangan kemarin, IHSG terkoreksi 0,51 persen ke level 7.017,358. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp 368,78 miliar. Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan, sebagian besar bursa Asia Pasifik juga mencatat pelemahan. 

Hang Seng terkoreksi signifikan sebesar 1,57 persen sehubungan dengan kekacauan di China akibat adanya protes yang menentang kebijakan zero-covid. People’s Bank of China selama akhir pekan mengumumkan untuk memangkas rasio persyaratan cadangan untuk bank sebesar 25 basis points (bps) menjadi 7,8 persen dan menyuntikkan sekitar 500 miliar yuan ke dalam likuiditas jangka panjang.

Dari Amerika Serikat (AS), Dow Jones Industrial Average mencatat pelemahan 1,45 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi 1,54 persen. Sementara Nasdaq menurun 1,58 persen. Penurunan indeks terkait dengan demonstrasi di China daratan selama akhir pekan yang protes terhadap kebijakan zero-Covid. 

Berikut merupakan rekomendasi saham dari BNI Sekuritas untuk perdagangan hari ini:

1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Resistance : Rp 9.100, Rp 9.175, Rp 9.275, Rp 9.400. 

Support: Rp 8.950, Rp 8.800, Rp 8.650, Rp 8.550. 

Rekomendasi: BUY Rp 8.900 – Rp 8.975, target Rp 9.100, Rp 9.200. Stop loss di bawah Rp 8.650.

2. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

Resistance: Rp 3.790, Rp 3.850, Rp 3.940, Rp 4.020. 

Support: Rp 3.700, Rp 3.620, Rp 3.550, Rp 3.440. 

Rekomendasi: BUY IF BREAK Rp 3.740, target Rp 3.830, Rp 3.930. Stop loss di bawah Rp 3.640.

3. PT Arkora Hydro Tbk (ARKO)

Resistance: Rp 705, Rp 745, Rp 775, Rp 805. 

Support: Rp 645, Rp 610, Rp 575, Rp 545.

Rekomendasi: SPECULATIVE BUY target Rp 700, Rp 740. Stop loss di bawah Rp 625.

4. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)

Resistance : Rp 710, Rp 735, Rp 770, Rp 795. 

Support: Rp 665, Rp 650, Rp 625, Rp 600. 

Rekomendasi: BUY IF BREAK Rp 685, target Rp 710, Rp 730. Stop loss di bawah Rp 650.

5. PT. Astra International Tbk (ASII) 

Resistance: Rp 6.275, Rp 6.350, Rp 6.425, Rp 6.525. 

Support: Rp 6.175, Rp 6.100, Rp 6.025, Rp 5.950. 

Rekomendasi: AKUMULASI BUY target Rp 6.300, Rp 6.350. Stop loss di bawah Rp 6.100

6. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk  (AMRT)

Resistance: Rp2.880, Rp2.930, Rp3.000, Rp3.100. 

Support: Rp 2.830, Rp2.790, Rp2.720, Rp2.630. 

Rekomendasi: BUY di atas Rp2.860, target Rp2.920, Rp2.960. Stop loss di bawah Rp2.790.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement