EKBIS.CO, BOGOR -- PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang merupakan bagian dari Subholding Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) meraih 11 Piagam Kinerja Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Keteknikan Panas Bumi serta Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Panas Bumi Periode Tahun 2021/2022 dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penghargaan itu terdiri atas tujuh Piagam Aditama dan empat Piagam Utama.
Penyerahan penghargaan dilakukan pada Malam Penganugerahan Penghargaan Kinerja Penerapan K3 & Keteknikan Panas Bumi Serta Kinerja Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Panas Bumi Tahun 2022 di Bogor, Jumat (9/12/2022).
Ahmad Yuniarto, Direktur Utama PGE, mengatakan penghargaan yang diberikan merupakan bentuk apresiasi dari Kementerian ESDM. Pasalnya, PGE menjalankan kegiatan operasional dengan memperhatikan aspek safety dan lingkungan. Selain itu juga atas komitmen PGE dalam pengembangan panas bumi di Indonesia serta memberikan dampak kemajuan yang sangat berarti di sektor energi.
“Penghargaan ini merupakan salah satu pencapaian PGE yang terbukti selalu mengutamakan aspek safety dan lingkungan pada kegiatan operasi pengembangan panas bumi di Tanah Air,” ujarnya.
Menurut Ahmad, dengan penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi perusahaan untuk terus melakukan upaya K3 atau yang dikenal juga dengan Health, Safety, Security, and Environmental (HSSE) sehingga akan menciptakan pekerja yang selamat, sehat, dan produktif, untuk mendukung pembangunan bangsa.
Dalam Piagam Penghargaan Kinerja Penerapan K3 & Keteknikan Panas Bumi Serta Kinerja Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Panas Bumi Tahun 2022 ini terdapat empat kategori penghargaan. Pertama, Kategori Kinerja Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Keteknikan Panas Bumi untuk Wilayah Kerja Berproduksi mendapatkan Piagam Aditama yang diberikan kepada PGE Area Lahendong, Kamojang, Ulubelu, dan Karaha.
Kedua adalah Kategori Kategori Kinerja Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Keteknikan Panas Bumi Untuk Wilayah Kerja Belum Berproduksi mendapatkan Piagam Utama yang diberikan kepada PGE Proyek Hululais.
Ketiga adalah Kategori Kinerja Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Untuk Wilayah Kerja Berproduksi mendapatkan Piagam Aditama yang diberikan kepada PGE Area Ulubelu, Kamojang, Lahendong dan Piagam Utama diraih oleh PGE Area Karaha, dan Lumut Balai.
Keempat adalah Kategori Kinerja Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Untuk Wilayah Kerja Belum Berproduksi mendapatkan Piagam Utama yang diberikan kepada PGE Proyek Hululais.
Menurut Ahmad Yuniarto, dalam menjalankan bisnis PGE terus berkomitmen untuk pengembangan panas bumi dan memastikan implementasi Environment, Social, and Governance (ESG) menjadi bagian terintegrasi dari bisnis panas bumi PGE. Penerapan aspek-aspek ESG ini merupakan upaya dalam memberikan nilai tambah serta dukungan PGE pada program pemerintah terkait pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan khususnya panas bumi.
“Komitmen PGE dalam pengembangan energi panas bumi dapat berkontribusi dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan goals ke 7 (energi bersih dan terjangkau), goals 12 (konstruksi dan produksi yang bertanggungjawab), goals 13 (penanganan perubahan iklim), dan goals 15 (ekosistem darat) pada SDGs (Sustainable Development Goals),” katanya.
PGE saat ini mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang sebesar +1,8GW, dimana 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skenario Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkonstribusi sebesar sekitar 82 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.