EKBIS.CO, JAKARTA -- Pasar saham diperkirakan akan segera kedatangan musim window dressing. Secara historis dalam tahun 10 terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan di akhir tahun khususnya pada bulan Desember dengan probabilitas 100 persen.
Sejumlah sahampun diproyeksi bakal mengalami kenaikan signifikan. "Biasanya saham yang akan mendapatkan euforia window dressing adalah saham dengan kapitalisasi pasar tinggi serta didorong oleh kinerja keuangan yang solid," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih akhir pekan ini.
Sejauh ini di bulan Desember 2022, IHSG terkoreksi enam hari beruntun. Menurut Ratih, penurunan IHSG salah satunya dipicu oleh terkoreksinya saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan perusahaan afiliasi yang memiliki bobot besar di IHSG.
Pergerakan IHSG saat ini juga masih dibayangi oleh kebijakan The Fed. Hal ini tercermin pada capital outflow (jual bersih asing) di pasar reguler mencapai Rp 6,6 triliun dalam seminggu terakhir.
The Fed berpotensi menaikan suku bunga pada FOMC pekan depan atau tepatnya14-15 Desember 2022 yang diproyeksikan meningkat 50 bps. Namun tidak menutup kemungkinan akan lebih hawkish jika pengumuman inflasi pada minggu yang sama masih tercatat tinggi.
Kekhawatiran akan inflasi yang masih tinggi didorong oleh indikator ekonomi Amerika Serikat di bulan November, seperti Unemployment Rate sebesar 3,7 persen dan Non Farm Payroll di level 263 ribu, lebih tinggi dari konsensus sebesar 200 ribu, yang menandakan pasar tenaga kerja masih solid, serta PMI Non-Manufaktur Amerika Serikat yang terakselerasi.
"Jika inflasi dan kebijakan suku bunga The Fed sesuai dengan ekspektasi pasar, maka peluang window dressing di tahun 2022 akan terbuka," kata Ratih.
Perlu diingat, investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Untuk itu, bijaklah dalam berinvestasi saham.
Saham-saham pilihan yang bisa dicermati investor untuk menyambut window dressing di antaranya :
BBCA
(Buy) di area Rp 8.450-Rp 8.500 dengan target harga pada resistance terdekat di level Rp 8.900 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp 8.100.
BMRI
(Buy) di area Rp 10.000 dengan target harga pada resistance terdekat di level Rp 10.600 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp 9.800.
MDKA
(Buy) di area Rp 4.350-Rp 4.400 dengan target harga pada resistance terdekat di level Rp 4.600 serta pertimbangkan cut loss apabila break support pada area MA-50 nya di level harga Rp 4.050.
MAPI
(Buy) di area Rp 1.430-Rp 1.450 dengan target harga di level Rp 1.550 serta pertimbangkan cut loss apabila break support pada area MA-20 nya di level harga Rp 1.360.
KLBF
(Buy) di area Rp 2.050-Rp 2.100 dengan target harga pada di level Rp 2.300 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp 1.940.