Selasa 13 Dec 2022 14:02 WIB

Pabrikan Lokal Tampil di Kancah Internasional, James Leo: Mampu Bersaing di Pasar Global

Indonesia kembali berpartisipasi di ajang Adipec.

Red: Muhammad Hafil
Pengusaha Migas, James Leo, mengapresiasi pelaksanaan pameran yang diinisiasi oleh SKK Migas dan Direktorat Jendral Migas di ADIPEC
Foto: Dok Republika
Pengusaha Migas, James Leo, mengapresiasi pelaksanaan pameran yang diinisiasi oleh SKK Migas dan Direktorat Jendral Migas di ADIPEC

EKBIS.CO, JAKARTA-- Pengusaha Migas, James Leo, mengapresiasi pelaksanaan pameran yang diinisiasi oleh SKK Migas dan Direktorat Jendral Migas di ADIPEC, yang telah membuahkan hasil positif dengan ditandatanganinya memorandum of understanding (MoU) antara pabrikan dalam negeri PT Daeshin Flange Fitting Industri dengan Fluxion Steel Pte Ltd sebagai mitra strategis untuk penjualan di Asia dan Middle East.

"Hal ini menjadi pencapaian serta kebanggaan tersendiri, bahwa dukungan pemerintah dalam menumbuhkembangkan kemampuan nasional telah memberikan efek pengganda sehingga mampu bersaing di tingkat internasional," ungkap James Leo, dalam keterangannya, Selasa (13/12/2022).

Baca Juga

Selain itu, kata James, komitmen Kerjasama tersebut juga membuktikan anak bangsa mempunyai kompetensi yang mumpuni sehingga bisa menjangkau pasar global di era kompetisi yang super ketat. "Hal ini tentunya tidak lepas dari program pembinaan yang dilakukan SKK Migas dan Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM," pungkas James.

Seperti diketahui Indonesia kembali berpartisipasi di ajang Abu Dhabi International Petroleum and Conference (ADIPEC) 2022. Ajang ADIPEC 2022 ini diselenggarakan pada 31 Oktober – 3 November 2022 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Indonesia diwakili oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Keduanya memperkenalkan sembilan perusahaan penunjang industri migas dalam negeri. Perusahaan-perusahaan itu dinilai mampu hasilkan produk dan layanan dengan kualitas standar internasional.

Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menyampaikan apresiasinya kepada seluruh tim dan juga industri dalam negeri yang terlibat di ADIPEC 2022. 

"Ke depan, kita berharap Industri penunjang hulu migas Indonesia mendapatkan kepercayaan lebih untuk dapat mendukung proyek dan operasi hulu migas di tingkat global," ungkap Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji.

Turut hadir Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury, serta Duta Besar Indonesia di Uni Emirat Arab, Husin Bugis, yang ikut berikan dukungan terhadap keikutsertaan Indonesia di ajang tersebut.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menambahkan, kehadiran Indonesia Pavilion bisa berikan dampak terhadap penguatan industri penunjang dalam negeri, yang bermuara pada peningkatan capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta multiplier effect di Indonesia. 

"Pemerintah terus memperkuat peran perusahaan dalam negeri di seluruh pelaksanaan aktivitas industri hulu migas. Komitmen ini tidak berhenti sekadar memenuhi kebutuhan dalam negeri, namun juga mempromosikan kemampuan industri lokal sebagai penunjang hulu migas di level global,” katanya. 

Sementara itu, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi selaku Ketua Tim Indonesia Pavilion ADIPEC 2022 mengatakan, Indonesia Pavilion kali ini sangat istimewa. Sebab untuk pertama kalinya, menghadirkan kerja sama yang solid antara Kementerian ESDM, SKK Migas dan Pertamina.

Di mana membawa seluruh direksi subholding perusahaan dan 9 pabrikan dalam negeri yang sudah dibina, dan memiliki kemampuan ekspor ke mancanegara, yakni Pertamina Patra Niaga, Starborn Chemical, Fajar Benua Grup, Molden Patra Sejahtera, Teknologi Rekayasa Katup, Daeshin Flange Fitting Industri, Krakatau Steel, Citra Tubindo Tbk dan Bukit Baja Nusantara.

"Partisipasi Indonesia di ADIPEC 2022 akan jadi ajang promosi yang baik bagi Indonesia untuk dapat membuka kesempatan peluang bisnis, khususnya di industri minyak dan gas bumi. Kami mempertemukan mereka dengan investor potensial untuk terlibat bersama-sama mengembangkan industri hulu migas di Tanah Air," kata Erwin.

Hal itu menurutnya perlu, untuk menjawab visi produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari di tahun 2030.

ADIPEC 2022 menyediakan platform untuk bertukar ide, dan mendiskusikan tantangan global terbaru yang mempengaruhi pasar energi. Termasuk juga tantangan pasokan energi, hingga solusi masa depannya. Forum ini dihadiri para pembuat kebijakan dan pengambil keputusan di bidang energi, inovator dan perusahaan energi di seluruh dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement